Thursday, May 31, 2012

Analisis Kasus dengan Model Konseptualisasi Lazarus

 Oleh : illa suryaningsih BK-B 2010 (101014051)

Analisis masalah

Nona Tian  akhir-akhir ini merasa sangat gundah dengan keadaan yang dialaminya saat ini. Dia merasa tidak siap dengan perubahan situasi keluarganya khususnya masalah ekonomi. Kehidupan keluarga yang dulunya serba kecukupan berubah menjadi serba kekurangan, untungnya keluarga Tian mendapat bantuan dari kakaknya yang sudah mapan secara ekonomi. Ia meberontak dengan keadaan ini, ia menyalahkan kedua orang tuanya. Mengapa hal ini bisa terjadi.
Pernah suatu waktu Tian memarahi orang tuanya dan berkata kurang sopan. Ia merasa bahwa hidupya sangat sengsara. Ditambah lagi teman-teman mainya dulu yang biasanya jalan-jalan ke mall satu persatu mulai meninggalkannya. Ia dianggap miskin sekarang, jadi tidak bisa diajak jalan-jalan lagi. Hal ini membuat Tian lebih tertekan lagi, hingga ia sempat mencoba bunuh diri.
Tian merasa iri dengan teman-temannya yang serba kecukupan. Tinggal minta, langsung dipenuhi keinginan mereka.  Tian kadang berpikir Mungkin dia adalah manusia yang tidak pernah bersyukur atas semua yang telah dimilikinya sampai sekarang ini. Kemudian Ketika dia melihat ke bawah, banyak orang yang lebih kurang beruntung darinya.
Tian sadar bahwa kehidupannya telah berubah, tak seperti waktu ia kecil dan tak seharusnya ia menyalahkan keadaan ini. Beberapa hari yang lalu kakak Tian memberitahu  “ayah  merasa kasian pada ibu karena uang yang diberikan untuk kebutuhan sehari-hari tidak cukup, sedangkan kamu tidak mau uang jajanmu dikurangi”. Setelah mendengar itu hati Tian menjadi tergerak untuk menerima keadaan ini dengan lapang. Ia tidak punya pilihan lain untuk menolaknya.
Ibu juga pernah bilang ke Tian, “kamu kuliah buat cari ilmu dan kamu disana tidak boleh senang-senang tapi juga harus tirakat”.
Seminggu yang lalu, tian minta uang ke ibunya tapi dia bilang kalau tidak punya uang sama sekali bahkan di dompetnya pun tak ada. Tian begitu sedih mendengar hal tersebut, pengen menjerit sekeras-kerasnya. Tian berpikir “ kenapa aku selalu menyusahkan orang tuaku”. Sempat terllintas di fikirannya untuk bekerja, tapi juga tidak tau harus kerja apa, dia tidak tau kemampuannya. Tian ingin  membantu orangtuanya agar dapat keluar dari keadaan ini.
Keadaan yang menambah kesediahan Tian adalah Sakit yang diderita oleh sang ayah tak kunjung sembuh. Sejak Tian kelas 6 SD ayahnya sudah tidak bekerja karena penyakit yang dideritanya. Sampai saat ini kehidupan keluarga Tian hanya bertumpu pada gaji pensiunan ayahnya dan itu jauh dari kata cukup.
Tian ingin membahagiakan kedua orang tua sebelum salah satu dari mereka ada yang “tutup mata”. Keinginan ini terus menerus membayanginya namun tak kunjung manemukan solusi yang berarti untuk masalahnya ini. Kadang saat memikirkan hal ini Tian merasa lemas dan murung, tak bersemangat untuk melakukan aktifitasnya sehingga banyak dari temannya yang merasa khawatir, terutama teman kostnya. Tian bingung harus bagaimana, karena ia sama sekali tak pegang uang dan saat meminta pada ibunya, ibunya juga tidak memiliki uang. Di saat seperti ini ia sering mengalami sakit kepala. Meskipun seperti ini namun Tian tidak pernah mencuri.
Tian termasuk anak yang periang dan sehat kalau dilihat dari segi fisiknya. Ia juga anak yang rajin di kelasnya dan memiliki IQ yang cukup tinggi. Ia berusaha menjadi yang terbaik di kelasnya.


Dari kasus diatas dianalisis menggunakan :
  Model Koseptualisasi Masalaah Lazarus
Modalitas
Amatan
B : Perilaku
·        Pernah memarahi orangtuanya
·        Pernah berkata kurang sopan kepada orangtuanya
·        Tidak pernah mencuri meskipun dalam keadaan terhimpit
·        Anak yang rajin di kelasnya
A : Emosi
·        Merasa gundah/cemas dengan keadaan ekonominya sekarang
·        Tertekan dengan perilaku teman-teman mainnya dahulu
·        Sedih melihat ayahnya yang sakit tak kunjung sembuh
·        Merasa iri dengan teman-temannya
S : Sensasi
·        Kepalanya  pusing memikirkan masalah ini
I : Imagery
·        Menganggap bahwa dirinya orang yang paling tak bersykur
·        Menganggap bahwa orangtuanya yang mengakibatkan keadaan ekonominya seperti ini
C : kognisi
·        Ingin membahagiakan orangtuanya sebelum mereka tutup usia
·        Ingin bekerja untuk membantu keluarganya
·        Ingin menjadi anak yang berprestasi
·        Ia tidak boleh sampai mencuri apapun yang terjadi
I : Hubungan                           interpersonal
·        Setelah ia sadar dengan keadaannya, hubungan dengan orangtuanya sangat baik.
·        Hubungan dengan kakaknya terjalin baik
·        Hubungan dengan teman-teman kelas dan kost baik
·        Hubungan dengan teman main ke mallnya kurang baik
D : Kesehatan
·        Badannya sehat
·        Kepala pusing saat memikirkan tidak punya uang.

No comments:

Post a Comment