Kesulitan belajar matematika disebut juga
diskalkulia (dyscalculis) (Lerner, 1988). Diskalkulia yaitu gangguan pada
kemampuan kalkulasi secara sistematis, yang dibagi menjadi bentuk kesulitan
berhitung dan kesulitan kalkulasi.
Penyebab diskalkulia dikarenakan adanya
kelemahan proses penglihatan atau visualisasi, misalnya anak sulit fokus pada
pelajaran atau permainan. Anak diskalkulia sulit mengikuti prosedur matematika
yang tergolong rumit. Adanya keyakinan bahwa dia tidak bisa matematika.
Disebabkan karena trauma pelajaran matematika, atau sistem pengajaran di
sekolah atau rumah.
Adapun gejala anak yang mengalami
diskalkulia, antara lain:
·
Sulit melakukan hitungan matematis.
·
Kesulitan menggunakan konsep waktu.
·
Ketika pelajaran olahraga, anak sulit menghitung skor pertandingan.
·
Proses penglihatan atau visual lemah dan bermasalah dengan spasial (kemampuan
memahami bangun ruang).
·
Kesulitan dalam mengurutkan.
Beberapa hal yang dapat dilakukan untuk
menangani diskalkulia, yaitu dengan menggunakan gambar, grafik, atau kata-kata
untuk membantu pemahaman anak. Hubungkan konsep matematika dengan kehidupan
sehari-hari. Buat pelajaran matematika menjadi sesuatu yang menarik. Anda bisa
menggunakan media komputer atau kalkulator. Lakukan latihan secara kontinyu dan
teratur. Apabila Anda sebagai orang tua atau orang terdekat dari anak yang memiliki kesulitan belajar diskalkulia maka berkolaborasilah dengan guru sekolah. Karena apabila guru tidak mengetahui akan kesulitan anak, maka guru akan menganggapnya anak tersebut bodoh dan akibatnya mental anak menjadi down, hal ini akan berpengaruh pada motivasinya untuk sembuh.
Oleh : illa suryaningsih BK-B 2010 (101014051)
No comments:
Post a Comment