Wednesday, May 30, 2012

Diskalkulia


Kesulitan belajar matematika disebut juga diskalkulia (dyscalculis) (Lerner, 1988). Diskalkulia yaitu gangguan pada kemampuan kalkulasi secara sistematis, yang dibagi menjadi bentuk kesulitan berhitung dan kesulitan kalkulasi.
Penyebab diskalkulia dikarenakan adanya kelemahan proses penglihatan atau visualisasi, misalnya anak sulit fokus pada pelajaran atau permainan. Anak diskalkulia sulit mengikuti prosedur matematika yang tergolong rumit. Adanya keyakinan bahwa dia tidak bisa matematika. Disebabkan karena trauma pelajaran matematika, atau sistem pengajaran di sekolah atau rumah.
Adapun gejala anak yang mengalami diskalkulia, antara lain:
·         Sulit melakukan hitungan matematis.
·         Kesulitan menggunakan konsep waktu.
·         Ketika pelajaran olahraga, anak sulit menghitung skor pertandingan.
·         Proses penglihatan atau visual lemah dan bermasalah dengan spasial (kemampuan memahami bangun ruang).
·         Kesulitan dalam mengurutkan.
Beberapa hal yang dapat dilakukan untuk menangani diskalkulia, yaitu dengan menggunakan gambar, grafik, atau kata-kata untuk membantu pemahaman anak. Hubungkan konsep matematika dengan kehidupan sehari-hari. Buat pelajaran matematika menjadi sesuatu yang menarik. Anda bisa menggunakan media komputer atau kalkulator. Lakukan latihan secara kontinyu dan teratur. Apabila Anda sebagai orang tua atau orang terdekat dari anak yang memiliki kesulitan belajar diskalkulia maka berkolaborasilah dengan guru sekolah. Karena apabila guru tidak mengetahui akan kesulitan anak, maka guru akan menganggapnya anak tersebut bodoh dan akibatnya mental anak menjadi down, hal ini akan berpengaruh pada motivasinya untuk sembuh.
                                      Oleh : illa suryaningsih BK-B 2010 (101014051)

No comments:

Post a Comment