Analisis
masalah
Nona Tian akhir-akhir ini merasa sangat gundah dengan
keadaan yang dialaminya saat ini. Dia merasa tidak siap dengan perubahan
situasi keluarganya khususnya masalah ekonomi. Kehidupan keluarga yang dulunya
serba kecukupan berubah menjadi serba kekurangan, untungnya keluarga Tian
mendapat bantuan dari kakaknya yang sudah mapan secara ekonomi. Ia meberontak
dengan keadaan ini, ia menyalahkan kedua orang tuanya. Mengapa hal ini bisa
terjadi.
Pernah suatu waktu Tian
memarahi orang tuanya dan berkata kurang sopan. Ia merasa bahwa hidupya sangat
sengsara. Ditambah lagi teman-teman mainya dulu yang biasanya jalan-jalan ke
mall satu persatu mulai meninggalkannya. Ia dianggap miskin sekarang, jadi
tidak bisa diajak jalan-jalan lagi. Hal ini membuat Tian lebih tertekan lagi,
hingga ia sempat mencoba bunuh diri.
Tian merasa iri dengan
teman-temannya yang serba kecukupan. Tinggal minta, langsung dipenuhi keinginan
mereka. Tian kadang berpikir Mungkin dia
adalah manusia yang tidak pernah bersyukur atas semua yang telah dimilikinya sampai
sekarang ini. Kemudian Ketika dia melihat ke bawah, banyak orang yang lebih
kurang beruntung darinya.
Tian sadar bahwa
kehidupannya telah berubah, tak seperti waktu ia kecil dan tak seharusnya ia
menyalahkan keadaan ini. Beberapa hari yang lalu kakak Tian memberitahu “ayah
merasa kasian pada ibu karena uang yang diberikan untuk kebutuhan
sehari-hari tidak cukup, sedangkan kamu tidak mau uang jajanmu dikurangi”.
Setelah mendengar itu hati Tian menjadi tergerak untuk menerima keadaan ini
dengan lapang. Ia tidak punya pilihan lain untuk menolaknya.
Ibu juga pernah bilang ke Tian,
“kamu kuliah buat cari ilmu dan kamu disana tidak boleh senang-senang tapi juga
harus tirakat”.
Seminggu yang lalu,
tian minta uang ke ibunya tapi dia bilang kalau tidak punya uang sama sekali
bahkan di dompetnya pun tak ada. Tian begitu sedih mendengar hal tersebut,
pengen menjerit sekeras-kerasnya. Tian berpikir “ kenapa aku selalu menyusahkan
orang tuaku”. Sempat terllintas di fikirannya untuk bekerja, tapi juga tidak
tau harus kerja apa, dia tidak tau kemampuannya. Tian ingin membantu orangtuanya agar dapat keluar dari
keadaan ini.
Keadaan yang menambah
kesediahan Tian adalah Sakit yang diderita oleh sang ayah tak kunjung sembuh.
Sejak Tian kelas 6 SD ayahnya sudah tidak bekerja karena penyakit yang
dideritanya. Sampai saat ini kehidupan keluarga Tian hanya bertumpu pada gaji
pensiunan ayahnya dan itu jauh dari kata cukup.
Tian ingin
membahagiakan kedua orang tua sebelum salah satu dari mereka ada yang “tutup
mata”. Keinginan ini terus menerus membayanginya namun tak kunjung manemukan
solusi yang berarti untuk masalahnya ini. Kadang saat memikirkan hal ini Tian
merasa lemas dan murung, tak bersemangat untuk melakukan aktifitasnya sehingga
banyak dari temannya yang merasa khawatir, terutama teman kostnya. Tian bingung
harus bagaimana, karena ia sama sekali tak pegang uang dan saat meminta pada
ibunya, ibunya juga tidak memiliki uang. Di saat seperti ini ia sering
mengalami sakit kepala. Meskipun seperti ini namun Tian tidak pernah mencuri.
Tian termasuk anak yang
periang dan sehat kalau dilihat dari segi fisiknya. Ia juga anak yang rajin di
kelasnya dan memiliki IQ yang cukup tinggi. Ia berusaha menjadi yang terbaik di
kelasnya.
Dari Kasus diatas dapat dianalisis dengan :
Model
Konseptualisasi Seay
Kemungkinan Lingkungan
|
Kesalahan Kognitif
|
Gangguan Afektiif
|
Pola Perilaku
|
·
Kakaknya membantu
membiayainya.
·
Teman mainnya
meninggalkan dirinya
·
Teman-temankelas dan
kost mendukungnya.
·
Prestasi belajar baik
|
· Menyalahkan
orang tuanya
|
·
Merasa dirinya paling
sengsara
·
Merasa iri dengan
temannya
·
Merasa cemas dengan
keadaanya
|
·
Pernah bicara kurang
sopan pada orangtuanya
·
Pernah memarahi
orangtuanya
·
Kepala pusing saat
memikirkan masalahnya
|
No comments:
Post a Comment