Tes Intelegensi
Pengertian
Intelegensi
Inteligensi
dapat diartikan ekspresi dari tingkat kemampuan individu pada saat tertentu
dalam hubungan dengan norma usia tertentu. Intelegensi didefenisikan dalam tiga
komponen-komponennya, yaitu :
1. Kemampuan
untuk mengolah pikiran atau mengarahkan tindakan.
2. Kemampuan
untuk mengubah arah tindakan bila tindakan tersebut tengah dilaksanakan.
3. Kemampuan
untuk mengkritik diri sendiri atau melakukan autokritisme.
Vernom
(1973) mengatakan ada 3 arti mengenai intelegensi. Pertama, intelegensi adalah
kapasitas bawaan yang di terima oleh anak dari orangtuanya melalui gen yang
nantinya akan menentukan perkembangan mentalnya. Kedua, intelegensi mengacu
pada “panda”, cepat dalam bertindak, bagus dalam penalaran, dan pemahaman serta
efisien dalam aktifitas mental. Ketiga, intelegensi adalah umur mental atau IQ
atau skor dari suatu tes intelegensi.
Tokoh-Tokoh Perkembangan Tes Intelegensi
·
Alfred Binet
Menurut Binet Intelegensi merupakan sisi
tunggal dari karakteristik yang terus berkembang sejalan dengan proses kematangan seseorang
yang menggambarkan intelegensi sebagai sesuatu yang fungsional, untuk melihat
apakah seseorang cukup intelegen atau tidak, dapat diamati dari cara dan
kemampuannya untuk mengubah dan melakukan suatu tindakan.
·
Edward Lee Thorndike
Menurut Thorndike, intelegensi terdiri
atas berbagai kemampuan spesifik yang ditampakkan dalam wujud perilaku
intelegen. Ia mengklasifikasikan intelegensi dalam bentuk tiga kemampuan, yaitu
(a) Kemampuan Abstraksi, yakni kemampuan untuk bekerja dengan menggunakan
gagasan dan simbol-simbol. (b) Kemampuan Mekanik, yaitu kemampuan menggunakan
alat-alat mekanis dan pekerjaan memerlukan aktifitas indra-gerak. (c) Kemampuan
Sosial, kemampuan untuk menghadapi orang lain.
·
Charles E. Spearman
Definisi intelegensi menurut Spearman
mengandung dua komponen kualitatif yang penting yaitu edukasi relasi dan
edukasi korelasi. Edukasi relasi adalah kemampuan untuk menemukan suatu
hubungan dasar yang berlaku di antara dua hal. Sedangkan Edukasi Korelasi
adalah kemampuan menerapkan hubungan dasar yang telah ditemukan dalam proses
edukasi.
Di samping itu, Spearman mengemukakan
lima prinsip, yaitu energi mental, kekuatan menyimpan, kelelahan, kontrol
konaktif dan potensi primordial.
·
Louis Leon Thurstone & Thelma Gwinn Thurstone
Menurut Thurstone intelegensi dapat di
gambarkan terdiri atas sejumlah kemampuan mental primer. Intelegensi dapat
diukur dari melihat sampel prilaku seseorang dalam 6 bidang, yaitu verbal,
number, spatral, word fluency, memory dan reasoning.
·
Cyril Burt
Dalam teorinya, ia mengatakan bahwa
kemampuan mental terbagi atas beberapa faktor yang terbagi pada
tingkatan-tingkatan berbeda. Faktor- faktor tersebut adalah suatu faktor umum
(general), faktor kelompok besar (broad group), faktor kelompok kecil (narrow
group), faktor spesifik (specific).
·
Philip Ewart Vernon
Vernon (1950) mengemukakan model
hierarkis dalam menjelaskan teorinya mengenai intelegensi
Mengenai factor spesifik, Vernon
berpendapat lebih baik membicarakan faktor-faktor lebih umum karena faktor umum berkorelasi
lebih konsisten dan substansial.
·
Joy Paul Guilford
Teorinya mengenai structure of intelled.
Guilford berusaha menyertakan kategorisasi perbedaan individual diberbagai
faktor kemampuan mental dalam usahanya
memahami dan menggambarkan proses-proses mental yang mendasari perbedaan
individual tersebut.
·
C. Halstead
Teori Halstead merupakan teori
intelegensi yang menggunakan pendekatan neurobiologis Halstead mengemukakan 4
faktor intelegensi :
1. Factor
Central Integrative (C)
Faktor
ini berupa kemampuan untuk mengorganisasikan pengalaman.
2. Factor
Abstraction (A)
Kemampuan
untuk melihat kesamaan dan perbedaan yang terdapat diantara benda-benda,
konsep-konsep, dan peristiwa-peristiwa.
3. Factor
Power (P)
Merupakan
kekuatan otak (power) dalam arti tenaga otak yang utuh.
4. Factor
Directional (D)
Kemampuan
yang memberikan arah dan sasaran bagi kemampuan-kemampuan individu.
·
Donald Olding Hebb
Hebb membedakan intelegensi atas dua
macam, yaitu intelegensi A merupakan kemampuan dasar manusia untuk belajar dari
lingkungan dan menyesuaikan diri dengan lingkungan.
Intelegensi B merupakan tingkat
kemampuan yang diperlihatkan oleh seseorang dalam membentuk perilaku yang dapat
diamati. Intelegensi B tidak berasal dari gen yang dibawa sejak kelahiran, akan tetapi tidak pula
diperoleh sebagai hasil belajar dari lingkungan.
·
Raymond Bernard Cattell
Dalam teorinya mengenai organisasi
mental, Cattell (1963) mengklasifikasikan kemampuan mental menjadi 2 macam,
yaitu Inteligensi fluid (gf) yang merupakan faktor bawaan biologis, dan intelegensi crystallized
(gc) yang merefleksikan adanya pengaruh pengalaman, pendidikan, kebudayaan, dan
diri sendiri. (Mouly, 1973)
·
Jean Piaget
Menurut Piaget teorinya menekankan pada
aspek perkembangan kognitif, tidak merupakan teori yang mengenai struktur
intelegensi semata-mata.
Piaget tidak melihat intelegensi sebagai
suatu yang dapat didefenisikan secara kuantitatif, akan tetapi ia menyimpulkan
dalam prinsip teorinya bahwa daya fikir atau kekuatan mental anak yang berbeda
usia akan berbeda pula secara kualitatif.
Periode Perkembangan Biologis :
-
Intelegensi Praktis
Nama
lain intelegensi motor-indra yang tumbuh dan berkembang seiring dengan
perkembangan motor-indra (usia 0-2 tahun).
-
Intelegensi Praoperasional
Setelah
anak memasuki periode perkembangan praoperasi (usia 2-7 tahun) berkembanglah
perkembangan kognitifnya.
-
Intelegensi Operasional
Disekitar
(usia 5-7 tahun) anak memasuki perkembangan dasar intelegensi operasional
dengan mulainya anak memahami apa yang disebut sebagai operasi nyata (concrete
uperation).
-
Intelegensi Operasional Formal
Dalam
tahap ini batasan intelegensi operasional telah teratasi.
·
Howard Gardner
Gardner merumuskan teori intelegensi
ganda yang didorong pendapatnya bahwa pandangan dari sisi psikometri dan
kognitif saja terlalu sempit untuk menggambarkan konsep intelegensi.
Dalam usahanya melakukan identifikasi
Gardner menggunakan beberapa macam kriteria yaitu :
a. Pengetahuan
mengenai perkembangan individu yang normal dan yang superior
b. Informasi
mengenai kerusakan otak
c. Studi
mengenai orang-orang eksepsional seperti individu yang luar biasa pintar, juga
individu idiot savant dan orang-orang autistik
d. Data
psikometrik
e. Studi
pelatihan psikologis
Tujuh
macam intelegensi berhasil di identifikasi Gardner :
1. Intelegensi
Linguistik
Banyak
terlibat dalam membaca, menulis, berbicara, mendengar.
2. Intelegensi
Matematik-logis
Digunakan
untuk memecahkan problem berbentuk logika simbolis dan matematika abstrak.
3. Intelegensi
Spatial
Digunakan
dalam mencari cara untuk berpindah dari satu tempat ke tempat yang lain.
4. Intelegensi
Musik
Menyusun
lagu, menyanyi, memainkan alat musik.
5. Intelegensi
Kelincahan
Diperlukan
dalam aktifitas atletik, menari, berjalan dan lainnya.
6. Intelegensi
Interpersonal
Digunakan
dalam berkomunikasi, saling memahami dan berinteraksi dengan orang lain.
7. Intelegensi
Intrapersonal
Dibutuhkan
untuk memahami diri sendiri.
·
Robert J. Sternberg
Teori Stenberg berangkat dari
ketidakpuasan terhadap pendekatan kognitif dan
psikometri semata, akan tetapi Sternberg lebih menekankan teorinya pada
kesatuan dari berbagai aspek intelegensi sehingga teorinya lebih
berorientasikan pada proses (Sternberg dan Frensch, 1990). Teorinya berisikan
tiga sub teori, yaitu teori konteks
(contextual), subteori pengalaman (experiential), sub komponen (componential).
Subteori konteks berusaha menunjukkan
dan menjelaskan perilaku yang dianggap perilaku intelegen pada lingkungan
budaya tertentu yaitu intelegensi konstektual.
Subteori pengalaman mengatakan bahwa
perilaku intelegen menurut konteksnya tidak selalu berarti intelegen pula
menurut pengalamannya.
Subteori komponen menunjukkan dan
menjelaskan struktur proses kognitif yang mendasari semua perilaku intelegen,
yaitu yaitu intelegensi komponensial.
Komponen-komponen
intelegensi menurut teori Sternberg
-
Metakomponen
Merupakan
proses kendali tingkat tinggi yang digunakan dalam perencanaan pelaksanaan
(bersifat eksekutif), pemantauan dan evaluasi performasi seseorang dalam
mengerjakan suatu tugas.
-
Komponen Performasi
Merupakan
proses-proses tingkat rendah yang digunakan dalam melaksanakan berbagai
strategi untuk melakukan performasi.
-
Komponen Penerimaan Pengetahuan
Adalah
proses yang terlibat untuk mempelajari informasi-informasi yang baru dan
penyimpanannya dalam memori.
Sternberg mengemukakan empat cara
yang digunakan berbagai komponen berinteraksi :
1. Aktifitas
satu jenis komponen oleh komponen jenis lain secara langsung.
2. Aktifitas
satu jenis komponen oleh komponen lainnya melalui perantara komponen jenis ke
tiga.
3. Umpan
balik langsung dari satu jenis komponen ke komponen jenis lain.
4. Umpan
balik tidak langsung dari satu jenis komponen-komponen lainnya melalui
perantaraan komponen jenis ketiga.
No comments:
Post a Comment