Diagnosa
diskalkulia harus dilakukan oleh spesialis yang berkompeten di bidangnya
berdasarkan serangkaian tes dan observasi yang valid dan terpercaya. Bentuk
terapi atau treatment yang akan diberikan pun harus berdasarkan evaluasi
terhadap kemampuan dan tingkat hambatan anak secara detail dan menyeluruh.
Bagaimanapun,
kesulitan ini besar kemungkinan terkait dengan kesulitan dalam aspek-aspek
lainnya, seperti disleksia. Perbedaan derajat hambatan akan membedakan tingkat
treatment dan strategi yang diterapkan. Selain penanganan yang dilakukan ahli,
orang tua pun disarankan melakukan beberapa latihan yang dapat mengurangi
gangguan belajar, yaitu:
1
Cobalah memvisualisasikan konsep matematis yang sulit
dimengerti, dengan menggunakan gambar ataupun cara lain untuk menjembatani
langkah-langkah atau urutan dari proses keseluruhannya.
2
Bisa juga dengan menyuarakan konsep matematis yang
sulit dimengerti dan minta si anak mendengarkan secara cermat. Biasanya anak
diskalkulia tidak mengalami kesulitan dalam memahami konsep secara verbal.
3
Tuangkan konsep matematis ataupun angka-angka secara
tertulis di atas kertas agar anak mudah melihatnya dan tidak sekadar abstrak.
Atau kalau perlu, tuliskan urutan angka-angka itu untuk membantu anak memahami
konsep setiap angka sesuai dengan urutannya.
4
Tuangkan konsep-konsep matematis dalam praktek serta
aktivitas sederhana sehari-hari. Misalnya, berapa sepatu yang harus dipakainya
jika bepergian, berapa potong pakaian seragam sekolahnya dalam seminggu, berapa
jumlah kursi makan yang diperlukan jika disesuaikan dengan anggota keluarga
yang ada, dan sebagainya.
5
Sering-seringlah mendorong anak melatih ingatan secara
kreatif, entah dengan cara menyanyikan angka-angka, atau cara lain yang
mempermudah menampilkan ingatannya tentang angka.
6
Pujilah setiap keberhasilan, kemajuan atau bahkan usaha
yang dilakukan oleh anak.
7
Lakukan proses asosiasi antara konsep yang sedang
diajarkan dengan kehidupan nyata sehari-hari, sehingga anak mudah memahaminya.
8
Harus ada kerja sama terpadu antara guru dan orang tua
untuk menentukan strategi belajar di kelas, memonitor perkembangan dan
kesulitan anak, serta melakukan tindakan-tindakan yang perlu untuk
memfasilitasi kemajuan anak. Misalnya, guru memberi saran tertentu pada orang
tua dalam menentukan tugas di rumah, buku-buku bacaan, serta latihan yang
disarankan.
Oleh : illa suryaningsih BK-B 2010 (101014051)
No comments:
Post a Comment