Nama Tokoh
|
Prinsip-Prinsip Belajar
|
Watson
|
· Orang
lahir dengan banyak gerak reflek yang terbatas.
· Frekuensi
(frequency)
Yakni
semakin sering kita melakukan suatu respon terhadap stimulus tertentu ,
semakin cenderung kita menjadikan respon tersebut sebagai stimulus lagi.
· Resensi(recency)
Yakni semakin terbaru atu terkini kita melakukan
respon terhadap stimulus tertentu, semakin cenderung kita melakukannya lagi.
|
Guthrie
|
1. Yang terpenting
adalah prinsip persyaratan (conditioning).
2.
Prinsip pengendalian persyaratan yakni respon akan dikendalikan jika
respon lain timbul dengan adanya S-R asli.
3.
Adanya persyaratan yang ditunda.
4.
The law of association
5.
Pengembangan
(perbaikan) performance atau tindakan merupakan hasil praktek. Proses conditioning
akan terjadi setelah percobaan pertama. Penguatan hubungan S-R adalah hasil
dari ulangan (praktek) dan bukan karena peningkatan Stimulus.
Memang
teori belajar Guthrie dipandang lebih sederhana sebab ditekankan kepada
adanya stimulus dan respon yang nampak dan belum atau tidak memperhitungkan
kegagalan dan hadiah (reinforcement). Dengan begitu teori tersebut tidak
mendorong untuk mengadakan penelitian-penelitian menurut model Guthrie.
Selain itu Guthrie tidak mengembangkan motivasi belajar, sebab stimulus
sendiri sudah berarti motif.
|
Thorndike
|
1. Orang cenderung memberikan
respon yang sama terhadap situasi yang sama.
2.Setiap orang sebenarnya sudah
tertanam potensi untuk mengadakan seleksi dalam menentukan respon yang tepat.
3.Pada saat seseorang berhadapan
dengan situasi yang baru, maka individu itu akan memberikan berbagai respon
yang ia lakukan.
|
Skinner
|
1.
Reinforcement
Yaitu sebuah konsekuen yang
menguatkan tingkah laku (frekuensi tingkah laku). Seperti dalam contoh,
permen pada umumnya dsapat menjadi reinforcer bagi prilaku anak kecil, tetapi
ketika beranjak dewasa permen bukan lagi suatu yang menyenangkan, bahkan ada
anak kecil yang tidak menyukai permen. Dalam strategi belajar mengajar
kadang-kadang seorang guru telah melakukan reinforcer terhadap siswanya
dengan memberi hadiah untuk prilaku seorang murid agar duduk tenang selama
pelajaran berlangsung, tetapi seorang murid tidak mengerjakan tugasnya. Dalam
hal ini, guru telah melakukan kesalahan dalam menggunakan reinforcer sehingga
hadiah yang diberikan guru kepada siswa tidak dapat menguatkan prilaku siswa
yang diharapkan.
2.
Punishment
Punishmen adalah menghadirkan atau
memberikan sebuah situasi yang tidak menyenangkan atau situasi yang ingin
dihindari untuk menurunkan tingkah laku.
3.
Shaping
Shaping adalah menggunakan
langkah-langkah kecil yang disertai dengan feedback untuk membantu siswa
mencapai tujuan yang ingin dicapai.
4. Extinction
Adalah mengurangi atau menurunkan
tingkah laku dengan menarik reinforcemen yang menyebabkan prilaku tersebut terjadi.
Extinction ini terjadi melalui proses berlahan-lahan yang biasanya ketika
reinforcemen ditarik atau dihentikan perilaku individu sering meningkat
seketika. Misalnya seseorang yang akan membuka pintu, ternyata pintu
terkunci. Maka orang tersebut akan membuka pintu pelan-pelan sampai akhirnya
orang tersebut berusaha membuka dan menggedor pintu dengan keras untuk
beberapa kali sampai merasa frustasi dean marah. Tetapi ketika seseorang
tersebut sadar bahwa pintu tersebut terkunci, maka orang tersebut akan
meninggalkannya. Jadi extinction merupakan kunci untuk mengatur tingkah laku
siswa.
5.
Anteseden
dan perubahan prilaku
Dalam operant conditioning,
anteseden dapat memberikan petunjuk apakah sebuah prilaku akan mendapatkan
konsekuensi yang positif atau negative. Skinner membuat eksperimen dengan
burung. Dalam eksperimennya tersebut dijelaskan ketika lampu menyala maka
burung akan mematukkan paruhnya untuk mengambil makanan. Sebaliknya, ketika
lampu mati burung tersebut tidak mematukkan paruhnya. Dengan kata lain, dalam
eksperimen tersebutv burungtelah belajar menggunakan anteseden cahaya sebagai
sebuah tanda untuk membedakan kemungkinan konsekuen yang akan dia dapatkan
ketikan dia mematuk. Menurut Skinner, untuk menghasilkan perubahan prilaku
pada diri individu selain memperhatikan konsekuen juga digunakan
anteseden-anteseden. Karena, sebagaimana telah disebutkan sebelumnya,
perilaku manusia seperti sebuah sandwich atau serangkaian
antecedents-behavior-consequens (A-B-C). ada dua cara untuk mengontrol anteseden
agar menghasilkan perilaku baru atau perubahan perilaku, yaitu dengan cueing
dan prompting.
1.
Reinforcement adalah faktor
penting dalam belajar yang harus ada. Namun fungsi reinforcement bagi Hull
lebih sebagai drive reduction daripada satisfied factor.
2.
Dalam mempelajari hubungan S- R
yang diperlu dikaji adalah peranan dari intervening variable (atau yang juga
dikenal sebagai unsur O (organisma). Faktor O adalah kondisi internal
dan sesuatu yang disimpulkan (inferred), efeknya dapat dilihat pada
faktor R yang berupa output. Karena pandangan ini Hull dikritik karena bukan
behaviorisme sejati.
3.
Proses belajar baru terjadi
setelah keseimbangan biologis terjadi. Di sini tampak pengaruh teori Darwin
yang mementingkan adaptasi biologis organisma.
|
Hull
|
1.
Reinforcement adalah faktor
penting dalam belajar yang harus ada. Namun fungsi reinforcement bagi Hull
lebih sebagai drive reduction daripada satisfied factor.
2.
Dalam mempelajari hubungan S- R
yang diperlu dikaji adalah peranan dari intervening variable (atau yang juga
dikenal sebagai unsur O (organisma). Faktor O adalah kondisi internal
dan sesuatu yang disimpulkan (inferred), efeknya dapat dilihat pada
faktor R yang berupa output. Karena pandangan ini Hull dikritik karena bukan
behaviorisme sejati.
3.
Proses belajar baru terjadi
setelah keseimbangan biologis terjadi. Di sini tampak pengaruh teori Darwin
yang mementingkan adaptasi biologis organisma.
|
Pavlov
|
Classic conditioning
(pengkondisian atau persyaratan klasik) adalah proses yang ditemukan Pavlov
melalui percobaannya terhadap anjing, dimana perangsang asli dan netral
dipasangkan dengan stimulus bersyarat secara berulang-ulang sehingga
memunculkan reaksi yang diinginkan. Eksperimen-eksperimen yang dilakukan
Pavlov dan ahli lain tampaknya sangat terpengaruh pandangan behaviorisme,
dimana gejala-gejala kejiwaan seseorang dilihat dari perilakunya
|
Wednesday, May 30, 2012
Prinsip-Prinsip Belajar
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment