Wednesday, May 30, 2012

Prinsip-Prinsip Belajar


Nama Tokoh
Prinsip-Prinsip Belajar
Watson
·      Orang lahir dengan banyak gerak reflek yang terbatas.
·      Frekuensi (frequency)
Yakni semakin sering kita melakukan suatu respon terhadap stimulus tertentu , semakin cenderung kita menjadikan respon tersebut sebagai stimulus lagi.
·      Resensi(recency)
Yakni semakin terbaru atu terkini kita melakukan respon terhadap stimulus tertentu, semakin cenderung kita melakukannya lagi.
Guthrie
1. Yang terpenting adalah prinsip persyaratan (conditioning).
2.      Prinsip pengendalian persyaratan yakni respon akan dikendalikan jika respon lain timbul dengan adanya S-R asli.
3.      Adanya persyaratan yang ditunda.
4.      The law of association
5.      Pengembangan (perbaikan) performance atau tindakan merupakan hasil praktek. Proses conditioning akan terjadi setelah percobaan pertama. Penguatan hubungan S-R adalah hasil dari ulangan (praktek) dan bukan karena peningkatan Stimulus.
Memang teori belajar Guthrie dipandang lebih sederhana sebab ditekankan kepada adanya stimulus dan respon yang nampak dan belum atau tidak memperhitungkan kegagalan dan hadiah (reinforcement). Dengan begitu teori tersebut tidak mendorong untuk mengadakan penelitian-penelitian menurut model Guthrie. Selain itu Guthrie tidak mengembangkan motivasi belajar, sebab stimulus sendiri sudah berarti motif.

Thorndike
1. Orang cenderung memberikan respon yang sama terhadap situasi yang sama.
2.Setiap orang sebenarnya sudah tertanam potensi untuk mengadakan seleksi dalam menentukan respon yang tepat.
3.Pada saat seseorang berhadapan dengan situasi yang baru, maka individu itu akan memberikan berbagai respon yang ia lakukan.
Skinner
1.     Reinforcement
Yaitu sebuah konsekuen yang menguatkan tingkah laku (frekuensi tingkah laku). Seperti dalam contoh, permen pada umumnya dsapat menjadi reinforcer bagi prilaku anak kecil, tetapi ketika beranjak dewasa permen bukan lagi suatu yang menyenangkan, bahkan ada anak kecil yang tidak menyukai permen. Dalam strategi belajar mengajar kadang-kadang seorang guru telah melakukan reinforcer terhadap siswanya dengan memberi hadiah untuk prilaku seorang murid agar duduk tenang selama pelajaran berlangsung, tetapi seorang murid tidak mengerjakan tugasnya. Dalam hal ini, guru telah melakukan kesalahan dalam menggunakan reinforcer sehingga hadiah yang diberikan guru kepada siswa tidak dapat menguatkan prilaku siswa yang diharapkan.
2.    Punishment
Punishmen adalah menghadirkan atau memberikan sebuah situasi yang tidak menyenangkan atau situasi yang ingin dihindari untuk menurunkan tingkah laku.
3.    Shaping
Shaping adalah menggunakan langkah-langkah kecil yang disertai dengan feedback untuk membantu siswa mencapai tujuan yang ingin dicapai.
4.    Extinction
Adalah mengurangi atau menurunkan tingkah laku dengan menarik reinforcemen yang menyebabkan prilaku tersebut terjadi. Extinction ini terjadi melalui proses berlahan-lahan yang biasanya ketika reinforcemen ditarik atau dihentikan perilaku individu sering meningkat seketika. Misalnya seseorang yang akan membuka pintu, ternyata pintu terkunci. Maka orang tersebut akan membuka pintu pelan-pelan sampai akhirnya orang tersebut berusaha membuka dan menggedor pintu dengan keras untuk beberapa kali sampai merasa frustasi dean marah. Tetapi ketika seseorang tersebut sadar bahwa pintu tersebut terkunci, maka orang tersebut akan meninggalkannya. Jadi extinction merupakan kunci untuk mengatur tingkah laku siswa.
5.    Anteseden dan perubahan prilaku
Dalam operant conditioning, anteseden dapat memberikan petunjuk apakah sebuah prilaku akan mendapatkan konsekuensi yang positif atau negative. Skinner membuat eksperimen dengan burung. Dalam eksperimennya tersebut dijelaskan ketika lampu menyala maka burung akan mematukkan paruhnya untuk mengambil makanan. Sebaliknya, ketika lampu mati burung tersebut tidak mematukkan paruhnya. Dengan kata lain, dalam eksperimen tersebutv burungtelah belajar menggunakan anteseden cahaya sebagai sebuah tanda untuk membedakan kemungkinan konsekuen yang akan dia dapatkan ketikan dia mematuk. Menurut Skinner, untuk menghasilkan perubahan prilaku pada diri individu selain memperhatikan konsekuen juga digunakan anteseden-anteseden. Karena, sebagaimana telah disebutkan sebelumnya, perilaku manusia seperti sebuah sandwich atau serangkaian antecedents-behavior-consequens (A-B-C). ada dua cara untuk mengontrol anteseden agar menghasilkan perilaku baru atau perubahan perilaku, yaitu dengan cueing dan prompting.
1.    Reinforcement adalah faktor penting dalam belajar yang harus ada. Namun fungsi reinforcement bagi Hull lebih sebagai drive reduction daripada satisfied factor.
2.    Dalam mempelajari hubungan S- R yang diperlu dikaji adalah peranan dari intervening variable (atau yang juga dikenal sebagai unsur O (organisma). Faktor O adalah kondisi internal dan sesuatu yang disimpulkan (inferred), efeknya dapat dilihat pada faktor R yang berupa output. Karena pandangan ini Hull dikritik karena bukan behaviorisme sejati.
3.    Proses belajar baru terjadi setelah keseimbangan biologis terjadi. Di sini tampak pengaruh teori Darwin yang mementingkan adaptasi biologis organisma.


Hull
1.      Reinforcement adalah faktor penting dalam belajar yang harus ada. Namun fungsi reinforcement bagi Hull lebih sebagai drive reduction daripada satisfied factor.
2.    Dalam mempelajari hubungan S- R yang diperlu dikaji adalah peranan dari intervening variable (atau yang juga dikenal sebagai unsur O (organisma). Faktor O adalah kondisi internal dan sesuatu yang disimpulkan (inferred), efeknya dapat dilihat pada faktor R yang berupa output. Karena pandangan ini Hull dikritik karena bukan behaviorisme sejati.
3.    Proses belajar baru terjadi setelah keseimbangan biologis terjadi. Di sini tampak pengaruh teori Darwin yang mementingkan adaptasi biologis organisma.

Pavlov
Classic conditioning (pengkondisian atau persyaratan klasik) adalah proses yang ditemukan Pavlov melalui percobaannya terhadap anjing, dimana perangsang asli dan netral dipasangkan dengan stimulus bersyarat secara berulang-ulang sehingga memunculkan reaksi yang diinginkan. Eksperimen-eksperimen yang dilakukan Pavlov dan ahli lain tampaknya sangat terpengaruh pandangan behaviorisme, dimana gejala-gejala kejiwaan seseorang dilihat dari perilakunya


        Oleh :  illa suryaningsih BK-B 2010 (101014051)

No comments:

Post a Comment