PERBEDAAN
PEMBELAJARAN BEHAVIOR VS KOGNITIVE
Pembeda
|
Behavior
|
Kognitif
|
Pengertian
|
Belajar
adalah perubahan tingkah laku sebagai akibat dari adanya interaksi antara
stimulus dan respon. Seseorang dianggap telah belajar sesuatu apabila ia
mampu menunjukkan perubahan tingkah laku. Dengan kata lain, belajar merupakan
bentuk perubahan yang dialami siswa dalam hal kemampuannya untuk bertingkah
laku dengan cara yang baru sebagai hasil interaksi antara stimulus dan
respon.
|
Belajar adalah perubahan persepsi dan pemahaman
(yang tidak selalu berupa perubahan perilaku). Teori kognitif mengacu pada
wacana psikologi kognitif, dan berupaya menganalisis secara ilmiah proses
mental dan struktur ingatan atau cognition dalam aktifitas belajar. Cognition
diartikan sebagai aktifitas mengetahui, memperoleh, mengorganisasikan,
dan menggunakan pengetahuan (Lefrancois, 1985).
|
Strategi Belajar
|
Pelatihan
dan pembiasaan
|
Pemahaman
|
Peran Guru
|
·
Berperan aktif dalam pembelajaran karena yang
menjadi instruktur. (kegiatan belajar berpusat pada guru)
·
Guru harus dapat mengasosiasi
stimulus dan respon secara tepat
|
Banyak memberikan rangsangan kepada peserta didik
agar mau berinteraksi dengan lingkungan secara aktif, mencari dan menemukan
berbagai hal dari lingkungan.
|
Implikasi dalam pembelajaran
|
|
|
Pembangunan Pengetahuan
|
·
Guru hanya memindahkan pengetahuan (transfer of
knowledge) ke siswa. Siswa diharapkan akan memiliki pemahaman yang sama
terhadap pengetahuan yang diajarkan. Artinya, apa yang dipahami oleh pengajar
atau guru itulah yang harus dipahami oleh murid.
|
· Guru
membantu peserta didik untuk menguasai prinsip-prinsip pokok dari materi yang
selanjutnya siswa
menggeneralisasikannya untuk dapat digunakan dalam menyelesaikan
masalah dalam situasi lain.
|
Materi
|
Aktivitas belajar lebih banyak didasarkan pada buku
teks/buku wajib dengan penekanan pada ketrampilan mengungkapkan kembali isi
buku teks/buku wajib tersebut.
|
Materi yang
diajarkan hendaknya memiliki keterkaitan dengan situasi dan kondisi
lingkungan kehidupan peserta didik.
|
Aplikasi dalam pembelajaran
|
|
|
Kelebihan
|
1. Bahan pelajaran disusun secara
hirarki dari yang sederhana sampai pada yang kompleks.
2. Pengulangan dan latihan digunakan
supaya perilaku yang diinginkan dapat menjadi kebiasaan.
3. Tujuan pembelajaran dibagi dalam
bagian-bagian kecil yang ditandai dengan pencapaian suatu ketrampilan
tertentu.
4. Pembelajaran berorientasi pada
hasil yang dapat diukur dan diamati dan jika terjadi kesalahan harus segera
diperbaiki.
5. Metode behavioristik ini sangat
cocok untuk pemerolehan kemampuan yang membutuhkan praktek dan pembiasaan
yang mengandung unsur-unsur seperti: kecepatan, spontanitas, kelenturan,
rafleks, daya tahan dan sebagainya contohnya: percakapan bahasa asing,
mengetik, menari, menggunakan komputer, berenang, olahragam dan sebagainya.
Teori ini juga cocok diterapkan untuk melatih anak-anak yang masih
membutuhkan dominasi peran orang dewasa, suka mengulangi dan harus
dibiasakan, suka meniru dan senang dengan bentuk-bentuk penghargaan langsung
seperti diberi permen atau pujian.
|
|
Kekurangan
|
|
|
Kritik
|
Tidak
mampu menjelaskan proses belajar yang kompleks karena tidak semua proses
belajar dapat diamati.
|
Sukar
diterapkan karena tidak mudah memahami struktur kognitif manusia
|
Oleh : illa suryaningsih BK-B 2010 (101014051)
No comments:
Post a Comment