LAPORAN
HASIL OBSERVASI MASALAH PRIBADI SOSIAL
Disusun
: untuk memenuhi tugas mata kuliah BK Pribadi Sosial
Oleh :
ILLA SURYANINGSIH (101014051)
BK-B 2010
UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
PSIKOLOGI PENDIDIKAN DAN BIMBINGAN
PRODI BK
(2012)
Laporan Hasil Observasi Masalah
Pribadi Sosial Di SMPN II Menganti
Daftar
pertanyaan wawancara:
1. Masalah
pribadi apa yang sering dialami siswa?
2. Dampak/akibat
paling parah saat siswa mengalami masalah pribadi?
3. Masalah
sosial apa yang paling banyak dialami siswa?
4. Dampak/akibat
paling parah saat siswa mengalami masalah soaial?
5. Faktor apa yang diduga menyebabkan masalah pribadi
atau sosial tersebut?
6. Upaya
preventive apa yang dilakukan untuk mencegah terjadinya masalah pribadi-sosial
tersebut?
7. Upaya
kurative apa yang dilakukan untuk mengatasi terjadinya masalah pribadi-sosial
tersebut?
8. Upaya
pengembangan kalau anak sudah sembuh,apa yang harus dilakukan?
Hasil Observasi
Dari
hasil observasi yang kami lakukan dapat disimpulkan bahwa masalah utama yang
dialami siswa SMPN 2 Menganti Gresik ialah prilaku membolos dan terlambat.
1.
Masalah pribadi yang dialami oleh siswa SMPN 2 Menganti Gresik, antara lain
-gengsi
-malas
-Rendah
diri
2. Dampak yang
paling parah dari masalah pribadi yang dialami oleh siswa tersebut adalah
-Keluar
dari sekolah
3.Masalah
sosial yang paling
banyak dialami siswa SMPN 2 Menganti
Gresik, antara lain :
-
Tindakan kriminal seperti tawuran.
-
Berkelahi dengan teman
-
Meminta uang secara paksa pada teman
-
Balapan liar
-
Masalah Keluarga
-
Pengaruh dari teman (merokok, minum
minuman keras)
4. Dampak akibat paling parah dari
masalah social yang dialami oleh siswa adalah:
-Dikucilkan
-Di
keluarkan dari sekolah
-Diserahkan
kepada pihak berwajib
5.
Faktor yang diduga menyebabkan masalah pribadi atau social antara lain:
-Latarbelakang
keluarga
-Keadaan
fisik
-
Pengaruh lingkungan
-Faktor
komunikasi yang kurang baik
-Pengaruh
teknologi
6.
Upaya preventif yang dilakukan oleh guru BK antara lain :
-memberikan
layanan informasi
-memberikan
bimbingan klasikal
-Memberikan bimbingan kelompok
-apel
/ memberikan bimbingan secara umum
-membuat
daftar klasifikasi jenis pelanggaran & pembinaan siswa
-membuat
tim kerja antara guru BK, kepala sekolah & semua guru mata pelajaran
7.
Upaya kuratif yang dilakukan oleh guru BK antara lain:
-memberikan
layanan mediasi
-memberikan
layanan konseling kelompok
-memberikan
layanan konseling individu
-konferensi
kasus
-kunjungan
rumah
-alih
tangan kasus / referral
8.
Upaya pengembangan apabila masalah anak sudah terselesaikan dan anak sudah
menyadari kesalahannya :
-memberikan
motifasi
-menjalin
kerjasama dengan orang tua
-tetap
memantau anak
Dari beberapa masalah yang dialami
oleh siswa ,kami mengangkat satu masalah pribadi dan sosial yang ada.
1. Masalah
pribadi
Salah satu siswa
dari kelas 7 memiliki masalah pribadi
yaitu rendah diri.Siswa tersebut memiliki kekurangan fisik yaitu bentuk gigi
yang tidak teratur. Hal tersebut yang melatarbelakangi teman – temannya mengolok dia.keadaan tersebut membuat merasa rendah
diri dan minder sehingga siswa ini tidak mau masuk sekolah(membolos).
Tindakan dari
guru BK antara lain ialah melakukan kunjungan rumah untuk mengetahui alasan
mengapa anak tersebut tidak masuk. Setelah mengetahui alas an mengapa tidak
masuk, guru BK mengadakan konferensi kasus dengan mengumpulkan mengumpulkan
siswa-siswa yang mengolok-oloknya. Dalam konferensi kasus tersebut guru BK
memberikan pengarahan dan pandangan apabila mereka salah, sehingga mereka sadar
dan mau meminta maaf kepada siswa yang diolok-oloknya tadi.
Setelah mereka
meminta maaf, siswa yang diolok-olok tadi akhirnya mau masuk sekolah lagi.
Disini guru BK tidak lepas tangan begitu saja, guru BK masih tetap memantau
apakah teman-temannya masih mengolok-olok atau tidak dan guru BK memberikan
motivasi agar ia merasa percaya diri.
2. Masalah
Sosial
Salah satu anak
kelas 7 memiliki maswalah sosial,
yakni ia sering membuat gaduh di kelas. Perilaku itu dilakukan berkali – kali
sehingga proses belajar mengajar selalu terputus (tidak tuntas ).Setelah di
amati,ternyata anak tersebut memiliki gangguan pada matanya.kemudian guru BK
berinisiatif untuk melakukan alih tangan kasus kepada dokter mata dan menyarankan agar anak tersebut diperiksa. Setelah
cek kesehatan ternyata anak tersebut memiliki mata minus.Hak tersebut yang
membuat siswa ini membuat gaduh.
Usaha preventif
yang dilakukan guru BK ialah membuat
kartu disiplin siswa dan mengubah posisi duduk anak tersebut
didepan supaya tidak membuat gaduh lagi. Selain itu guru BK juga melakukan
usaha kuratif yakni menganjurkan siswa tadi supaya memakai kaca usaha lain yang
dilakukan oleh guru BK adalah melakukan konferensi kasus kepada orang tuanya
agar menganjurkan anaknya memakai kaca mata. Sehingga kekurangan pada mata minusnya dapat teratasi dan
proses belajar mengajar di kelas bisa berjalan dengan baik karena anak tersebut
tidak membuat gaduh lagi.
Kegiatan guru BK
SMPN 2 Menganti Gresik
dalam menangani siswanya
Kegiatan yang diterapkan oleh guru BK di SMPN 2
Menganti Gresik adalah pola 17 plus. Setiap guru BK memegang 150 anak, layanan yang sudah
diberikan oleh guru BK kepada siswanya mencakup semua jenis layanan termasuk layanan mediasi
dan konsultasi. Kemudian guru BK juga memanfaatkan kegiatan pendukung seperti
konferensi kasus, alih tangan
kasus,
himpunan data dan kunjungan rumah terhadap anak yang memiliki masalah pribadi maupun sosial.
Disamping
menerapkan pola 17 plus untuk mengantisipasi masalah-masalah pada siswa,
usaha preventif agar siswa
tidak melakukan kesalahan ialah membuat Kartu Disiplin Siswa yang didalamnya memuat klasifikasi
jenis pelanggaran siswa.
Klasifikasi jenis pelanggaran dalam kartu ini apabila siswa melakukannya, maka
siswa tersebut akan dikenai sanksi sesuai dengan peraturan yang terdapat dalam
kartu tersebut.
Dengan diadakannya
Kartu Disiplin Siswa ini siswa akan berfikir dua kali apabila mau melakukan
pelanggaran karena apabila mereka melanggar mereka akan dikenai sanksi,
meskipun yang mengetahui itu bukanlah guru BK. Kartu Disiplin Siswa ini
sangatlah efektif menurut guru BK, para
guru maupun kepala sekolah SMPN 2 Menganti Gresik. Hal ini dapat dilihat dari
prilaku para siswa yang sebelumnya banyak yang melakukan pelanggaran, setelah
diadakannya kartu ini menjadi lebih jarang. Bahkan kartu ini juga ditiru oleh
sekolah lain.
oleh : illa suryaningsih BK-B 2010 (101014051),
No comments:
Post a Comment