Friday, April 20, 2012

PERKEMBANGAN KOGNITIF PADA REMAJA



 PERKEMBANGAN KOGNITIF PADA REMAJA


Perkembangan kognitif adalah hasil dari hubungan perkembangan otak dan sistem syaraf dengan pengalaman-pengalaman yang membantu individu untuk beradaptasi dengan lingkungannya.

1. Tahap Perkembangan Kognitif Remaja
Perkembangan kognitif remaja membahas tentang perkembangan remaja dalam berfikir (proses kognisi/proses mengetahui ). Menurut J.J. Piaget, remaja berada pada tahap operasi formal, yaitu tahap berfikir yang dicirikan dengan kemampuan berfikir secara hipotetis, logis, abstrak, dan ilmiah.

2. Kemampuan Kognitif  Remaja
Berbagai penelitian selama dua puluh tahun terakhir dengan menggunakan berbagai pandangan teori juga menemukan gambaran yang konsisten dengan teori Piaget yang menyimpulkan bahwa remaja merupakan suatu periode dimana seseorang mulai berfikir secara abstrak dan logis (Carlson, Derry, Fouad, Jacobs, Krieg, & Peterson, 1999). Berbagai penelitian menunjukkan adanya perbedaan yang konsisten antara kemampuan kognitif anak-anak dan remaja. Dibandingkan anak-anak, remaja memiliki kemampuan lebih baik dalam berfikir hipotetis dan logis. Remaja juga lebih mampu memikirkan beberapa hal sekaligus - bukan hanya satu - dalam satu saat dan konsep-konsep abstrak (Keating, dalam Carlson, dkk., 1999). Menurut Nettle (2001), remaja juga dapat berfikir tentang proses berfikirnya sendiri, serta dapat memikirkan hal-hal yang tidak nyata - sebagaimana hal-hal yang nyata - untuk menyusun hipotesa atau dugaan.

3. Faktor Perkembangan Kognitif Remaja
                Menurut pandangan teori pemrosesan informasi, kemampuan berfikir pada usia remaja disebabkan oleh meningkatnya ketersediaan sumberdaya kognitif karena kecepatan pemrosesan, pengetahuan lintas bidang yang makin luas (Case, dalam Carlson, dkk. 1999), meningkatnya kemampuan dalam menggabungkan informasi abstrak dan menggunakan argumen-argumen logis (Moshman & Frank, dalam Carlson, dkk., 1999), serta makin banyaknya strategi yang dimiliki dalam mendapatkan dan menggunakan informasi (Carlson, dkk., 1999).
Di antara para remaja sendiri sering ditemukan perbedaan. Perbedaan tersebut, menururt Torgesen (dalam Collins, dkk., 2001), terjadi antara lain karena faktor penggunaan strategi kognitif yang dimiliki oleh masing-masing individu.
                                                               Oleh : illa suryaningsih BK-B 2010 (101014051)


No comments:

Post a Comment