Friday, April 20, 2012

PERKEMBANGAN MORAL PADA REMAJA


PERKEMBANGAN MORAL PADA REMAJA


Salah satu tugas perkembangan penting yang harus dikuasai remaja adalah  mempelajari apa yang diharapkan oleh kelompok dari padanya dan kemudian membentuk prilakunya agar sesuai dengan harapan sosial tanpa terus dibimbing, diawasi, dan diancam hukuman. Sebagai pedoman bagi prilakunya.
Remaja diharapkan dapat menggantikan peranan moral yang berlaku di masa kanak-kanak dengan prinsip moral yang berlaku umum dimasyarakat. Remaja harus dapat mengendalikan prilakunya sendiri, yang sebelumnya menjadi tanggung jawab orang tua dan guru.
Sekarang remaja mampu mempertimbangkan dan memandang masalahnya dari bebrapa sudut pandang dan menyelesaikannya dengan mengambil banyak factor sebagai dasar pertimbangan (Piaget) disebut tahap pelaksanaan formal.
Perubahan fundamental dalam moralitas selama masa remaja menurut Michell:
1.      Pandangan moral individu makin lama makin menjadi lebih absatrak dan kurang kongkrit
2.      Keyakinan moral lebih terpusat pada apa yang benar dan kurang pada apa yang salah. Keadilan muncul sebagai kekuatan moral yang dominan
3.      Penilaian moral menjadi semakin kognitif. Ini mendorong remaja lebih berani menganilisis kode sosial dan kode pribadi daripada masa kanak-kanak dan berani mengambil keputusan terhadap berbagai masalah moral yang dihadapinya.
4.      Penilaian moral menjadi kurang egosentris.
5.      Penilaian moral secara psikologis menjadi lebih mahal dalam arti bahwa penilaian moral merupakan bahan emosi dan menimbulkan ketegangan psikologis
Menurut Kohlberg, tahap perkembangan moral ketiga,  moralitas pascakonvesional(postconventional morality) harus dicapai selama masa remaja. Tahap ini merupakan tahap menerima sendiri sejumlah prinsip dan terdiri dari dua tahap.
Dalam tahap pertama individu yakin bahwa harus ada kelenturan dalam keyakinan moral sehingga dimungkinkan adanya perbaikan dan perubahan standar moral apabila hal ini mengumpulkan anggota-anggota kelompok secara keseluruhan. Dalam tahap kedua individu menyesuaikan diri dengan standar sosial dan idela yang diinternalisasi lebih untuk menghindari hukuman terhadap diri sendiri daripada sensor sosial. Dalam tahap ini, moralitas didasarkan pada rasa hormat pada orang-orang lain dan bukan pada keinginan yang bersifat pribadi.
Pembentukan Kode Moral
Ketika memasuki masa remaja, anak-anak tidak lagi begitu saja menerima kode moral dari orang tua, guru, bahkan teman-teman sebaya. Remaja membentuk kode moral sendiri berdasarkan konsep tentang benar dan salah yang telah diubah dan diperbaikinya. Beberapa remaja bahkan melengkapi kode moral mereka dengan pengetahuan yang diperoleh dari pelajaran agama.
Pembentukan kode moral terasa sulit bagi remaja karena ketidak konsistenan yang membuat remaja bingung dan terhalang dalam proses pembentukan kode moral yang tidak memuaskan tetapi akan membimbingnya untuk memperoleh dukungan sosial. Lambat atau  cepat sebagian besar remaja mengerti, misalnya, bahawa teman-teman dari latar belakang sosial ekonomi, agama, atau ras yang berbeda mempunyai kode yang berbeda tentang benar dan salah
Orang tua dan guru tidak dapat mengawasi remaja dari dekat seperti yang dilakukan ketiaka masih anak-anak. Oleh karena itu remaja harus bertangguang jawab dalam pengendalian prilakunya sendiri.
Telaah-telaah mengenai perkembangan moral telah menekankan bahwa cara yang efektif bagi semua orang untuk mengawasi prilakunya sendiri adalah melelui perkembangan suara hati, yaitu kekuatan batiniah yang tidak memerlukan pengendalian lahiriah. Prilaku yang dikendailikan rasa bersalah adalah prilaku yang dikendalikan dari dalam, sedangkan prilaku yang dikendalikan oleh rasa malu adalah prilaku yang dikendalikan dari luar.
Dalam diri seseorang yang mempunyai moral yang matang, selalu ada rasa bersalah dan malu. Namun, rasa bersalah berperan lebih penting daripada rasa malu dalam mengendalikan rasa malu. Hanya sedikit remaja yang mampu mencapai tahap perkembangan moral yang demikian sehingga remaja tidak dapat disebut secara tepat oaring yang “matang secara moral”.
                                                          
                                           

                                                  

oleh:illa suryaningsih BK-B 2010 (101014051)
 



No comments:

Post a Comment