Friday, April 20, 2012

Perkembangan Sosio-Emosional Pada Remaja



      Perkembangan Sosio-Emosional Pada Remaja


Salah satu ciri remaja adalah kecenderungan untuk berfikir tentang apa yang terjadi pada pikiran seseorang dan mempelajari diinya sendiri. Pada masa remaja, ketegangan emosi meninggi sebagai akibat dari perubahan fisik dan kelenjar. Meningginya emosi terutama karena remaja berada dibawah tekanan sosial dan menghadapi kondisi baru sedangkan selama masa kanak-kanak ia kurang mempersiapkan diri untuk menghadapi keadaan-keadaan itu. Meskipun emosi remaja seringkali sangat kuat, tidak terkendali dan tampak irasional, tetapi pada umumnya dari tahun ke tahun terjadi perbaikan perilaku emosional. Perbedaan perkembangan emosi pada anak-anak dan remaja terletak pada ungkapan emosi mereka. Remaja tidak lagi mengungkapkan amarahnya dengan cara gerakan amarah yang meledak-ledak melainkan dengan cara menggerutu, tidak mau berbicara atau secara keras mengkritik orang-orang yang menyebabkan amarahnya.
Remaja dikatakan sudah mencapai kematangan emosi bila pada akhir masa remaja tidak “meledakkan” emosinya dihadapan orang lain, melainkan menunggu saat dan tempat yang lebih tepat untuk mengungkapkan emosinya dengan cara-cara yanglebih dapat diterima. Salah satu tugas perkembangan masa remaja yang tersulit adalah yang berhubungan dengan penyesuaian sosial. Remaja harus menyesuaikan diri dengan lawan jenis dalam hubungan yang sebelumnya belum pernah ada dan harus menyesuaikan dengan orang dewasa diluar lingkungan keluarga dan sekolah. Namun yang terpenting adalah menyesuaikan diri dengan meningkatnya pengaruh kelompok sebaya, perubahan dalam perilaku sosial, pengelompokan sosial yang baru, nilai-nilai baru dalam seleksi persahabatan, nilai-nilai baru dalam dukungan dan penolakan sosial, dan nilai-nilai baru dalam seleksi pemimpin. Dalam hal ini, teman sebaya memberikan pengaruh yang besardalam perkembangan remaja tersebut. Karena pada usia remaja, remaja cenderung menghabiskan waktu bersama teman sebayanya.
Berikut adalah beberapa konsep dalam perkembangan sosio-emosional pada masa remaja hingga dewasa yang diambil secara umum dari teori psikososial Erickson.
a.       Identitas
Tahapan selama remaja adalah berpusat pada siapa saya, dengan identitas apa sebetulnya saya. Perubahan pubertasa memerlukan remaja untuk mengubah konsep fisik mereka, menyesuaikan diri terhadapa harapan-harapan teman dan keluarga serta membuat keputusan tentang peranan dan tingkah lakunya. Kemampuan intelektual remaja tumbuh, termasuk kecenderungan baru tentang refleksi diri dan juga mebuat perubahan dalam konsep diri dan integritas terhadap ketrampilan logika baru.

b.      Otonomi
Perkembangan kepribadian lain yang penting pada masa remaja adalah tuntutan otonomi yang bertambah untuk menentukan dirinya sendiri kesadaran remaja untuk berkembang sama seperti orang dewasa berkembang, dan kemampuan mereka untuk menganalisis dan memperbaiki rencana mereka menjadi bertambah sulit jika mereka menerima pengarahan orang dewasa. Remaja tahu bahwa mereka harus bertanggungjawab untuk perbuatan mereka seperti halnya orang dewasa dan mereka perlu berlatih bahwa bertanggungjawab adalah sangat penting.

c.       Penyesuaian diri
Pada saat yang sama ketika remaja sedang mencari otonomi dari orangtuanya dan orang lain, mereka juga sedang mencari penyesuaian untuk dapat diterima oleh kelompok mereka. Dalam kelompok-kelompok remaja terdapat norma-norma yang dapat memberikan pengaruh buruk terhadap pembentukan identitas remaja. Remaja akan cenderung mementingkan perannya sebagai anggota kelompok daripada mengembangkan pola normanya sendiri.

d.      Perkembangan pribadi
Pada permulaan remaja, muncul kebutuhan baru yaitu kebutuhan akan hubungan dengan orang lain secara akrab dimana dia dapat menyampaikan perasaan dari fikirannya.

e.       Keintiman
Belajar mengembangkan komunikasi yang akrab dengan teman lawan jenis maupun teman sejenis adalah salah satu tugas remaja yang penting. Keakraban dengan teman sejenis lebih mudah karena mereka mempunyai perubahan yang sama dan biasa bagi mereka. Sedangkan keakraban dengan teman lawan jenis lebih sulit karena melibatkan kebutuhan yang lain yaitu kebutuhan seks.
                                               
                                                                    
oleh:illa suryaningsih BK-B 2010 (101014051)


1 comment: