Teori Pembelajaran ABRAM AMSEL
Dalam
bagian ini kita akan membahas efek frustasi (FE) danefek penguatan parsial
(PRE). Teori frustasi mengidentifikasikan empat property yang berasal dari
property tujuan. Property pertama frutasi primer (Rf) adalah reaksi tak
terkondisikan hipotesis terhadap kejadian yang membuat frustasi.teori ini
menyebutkan bahwa frustasi primer akan menimbulkan efek motivasional terhadap
respons terkait.
Property kedua adalah stimulasi
internal yang berasal dari frustasi primer. Dalam tradisi Hullian, diasumsikan
bahwa frustasi primer menghasilkan stimulus dorongan sendiri yang dinamakan frustration drive stimulus (SF) yang
dimana merupakan keadaan aversif akan direduksi atau dieliminasi oleh organism.
Property ketiga dan keempat adalah respons yang dikondisikan oleh stimuli
environmental yang terjadi di hadapan frustasi primer dan di hadapan stimuli
tanggapan internal yang diproduksi oleh respons yang dikondisikan.
Aspek paling penting dari teori
Amsel adalah penjelasan tentang partial reinforcement effect (efek
penguatan parsial [PRE atau PREE]). PRE merujuk pada fakta bahwa dibutuhkan
waktu lebih lama untuk melenyapkan suatu respons jika ia sesekali diperkuat
selama training dari pada ia diperkuat secara terus menerus. Dengan kata lain,
PRE berarti bahwa penguatan parsial menghasilkan resistensi yang lebih besar
terhadap pelenyapan dari pada pengauatan 100 persen.
Perubahan dalam persamaan dasar
Hull.
Hull
mengombinasikan komponen-komponen teori utamanya sebagai berikut:
SER
= D x K x
SHR – (IR + SIR)
Seperti
yang telah kita lihat di atas, persamaan ini berarti jika D atau K sama dengan nol,
respons yang telah dipelajari tidak akan muncul betapapun tinggi nilai SHR. Dengan kata lain, menurut
Hull,berapa kalipun hewan diperkuat untuk melakukan suatu respons dalam satu
situasi, ia tidak akan menampilkan respons itu jikahewan itu tidak memiliki
dorongan, bahkan jika hewan itu memiliki dorongan yang tinggi sekalipun, ia
tidak akan melakukan respons yang telah dipelajari. Spence merevisi persamaan
Hull menjadi:
SER
= (D
+ K) x
SHR – IN
Perhatikan
bahwa Spence menambahkan D dan K, bukan mengalikannya seperti yang
dilakukan Hull. Implikasi utama dari implikasi Spence adalah bahwa respons yang
telah dipelajari mungkin akan diberikan dalam situasi tertentu bahkan jika
tidak ada dorongan sekalipun.
Implikasi
lain dari revisi persamaan oleh Spence ini adalah selama D dan SHR nilainya di
atas nol, organism akan memberikan respons yang telah dipelajari walaupun K nilainya nol. Dengan kata lain,
organism akan memberikan respons yang telah dipelajarinya, bahkan ketika tidak
ada penguatatn untuk melakukannya.
Teori Frustasi-Kompetisi
pelenyapan. Menurut Hull, IR dan SIR
merupakanrespons menyebabkan keletihan yang menghambat munculnya respons yang
telah dipelajari. Spence tidak setuju dengan penjelasan Hull dan mengusulkan frustration
competition theory of extinction yang menurut Spence, non-penguatan
menyebabkan frustrasi, yang menimbulkan respons yang tidak cocok dengan respons
yang telah dipelajari. Frustrasi yang terjadi di kotak tujuan ketika hewan
menemukan penguatan disebut primary frustration (RF). Penjelasan Spence
tampaknya lebih baik. Menurut Spence, penghilangan penguat yang lebih besar
akan menimbulkan frustasi lebih besar dari pada penghilangan penguat kecil; dan
karenanya, makin banyak perilaku yang bersaing yang bermunculan. Karena besaran
dari perilaku yang bersaing itu lebih besar, maka ia muncul lebih cepet melalui
rantai perilaku yang sebelumnya telah dipelajari; karenanya, pelenyapan terjadi
lebih cepat.
oleh : illa suryaningsih BK-B 2010 (101014051),
No comments:
Post a Comment