Friday, April 13, 2012

TEORI KEPRIBADIAN ALFRED ADLER


TEORI KEPRIBADIAN ALFRED ADLER

 

A.    Pokok-pokok Teori Alfred Adler 

1. Individualitas sebagai Pokok Persoalan 

        Adler memberi tekanan kepada pentingnya sifat khas (unik) kepribadian, yaitu individualitas, kebulatan serta sifat-sifat pribadi manusia. Menurut Adler tiap orang adalah suatu konfigurasi motif-motif, sifat-sifat, serta nilai-nilai yang khas, tiap tindak yang dilakukan oleh seseorang membawakan corak khas gaya kehidupannya yang bersifat individual. 

2. Pandangan Teleologis : Finalisme Semu  

       Adler menemukan gagasan bahwa manusia lebih didorong oleh harapan-harapannya terhadap masa depan daripada pengalaman-pengalaman masa lampaunya. Tiap orang mempunyai Leitlenie, yaitu rancangan hidup rahasia yang tak disadari, yang diperjuangkannya terhadap segala rintangan. Tujuan yang ingin dikejar manusia itu mungkin hanya suatu fiksi, yaitu suatu cita-cita yang tak mungkin direalisasikan, namun kendatipun demikian merupakan pelucut yang nyata bagi usaha manusia, dan karenanya juga merupakan sumber keterangan bagi tingkah lakunya. Menurut Adler orang yang normal dapat membebaskan diri akhirnya  dari fiksi ini, sedangkan orang yang neurotis tidak mampu membebaskan diri.

           3. Dua Dorongan Pokok
Di dalam diri manusia terdapat dua dorongan pokok, yang mendorong serta melatarbelakangi segala tingkah lakunya, yaitu :
a.       Dorongan kemasyarakatan yang mendorong manusia bertindak yang mengabdi kepada masyarakat,
b.      Dorongan keakuan, yang mendorong manusia bertindak yang mengabdi kepada aku sendiri.
           4. Rasa Rendah Diri dan Kompensasi
Menurut Adler pengertian rasa rendah diri adalah mencakup segala rasa kurang berharga yang timbul karena ketidakmampuan psikologis atau sosial yang dirasa secara subyektif, ataupun karena keadaan jasmani yang kurang sempurna. Adler menyatakan inferioritas yaitu rasa diri kurang atau rasa rendah diri yang timbul karena perasaan kurang berharga atau kurang mampu dalam bidang penghidupan apa saja. Misalnya saja anak merasa kurang jika membandingkan diri dengan orang dewasa, dan karenanya didorong untuk mencapai taraf perkembangan yang lebih tinggi, dan apabila dia telah mencapai taraf perkembangan itu timbul lagi rasa diri kurangnya dan didorong untuk maju lagi, demikian selanjutnya. Tetapi dalam keadaan normal rasa rendah diri itu merupakan pendorong ke arah kemajuan atau kesempurnaan.
         5. Dorongan Kemasyarakatan
            Dorongan untuk membantu masyarakat guna mencapai tujuan masyarakat yang sempurna. Dalam hubungan ini Adler menyatakan “sosial interest is true and inevitable compensation for all the natural weaksesses of individual human being” (Adler, 1929, p.31).
Dorongan kemasyarakatan itu adalah dasar yang dibawa sejak lahir, pada dasarnya manusia adalah makhluk sosial. Namun sebagaimana lain-lain kemungkinan bawaan, kemungkinan mengabdi kepada masyarakat itu tidak nampak secara spontan, melainkan harus dibimbing dan dilatih.
Jadi apabila diikuti teori Adler dapat digambarkan demikian :
( 1 ) mula-mula manusia dianggap didorong oleh dorongan untuk      mengejar kekuatan dan kekuasaan sebagai lantaran untuk mencapai kompensasi bagi rasa rendah dirinya.
( 2 ) Selanjutnya manusia dianggapnya didorong oleh dorongan kemasyarakatan yang dibawa sejak lahir yang menyebabkan dia menempatkan kepentingan umum di atas kepentingan pribadi.
Menurut Adler “dorongan untuk berkuasa, memainkan peran terpenting dalam perkembangan kepribadian” (Adler, 1946, p. 145.)
            6. Gaya Hidup, Leitlinie
Menurut Adler gaya hidup adalah prinsip yang dapat dipakai landasan untuk memahami tingkah laku seseorang. Inilah yang melatarbelakangi sifat khas seseorang. Tiap orang mempunyai gaya hidup masing-masing. Tiap orang mempunyai tujuan yang sama yaitu mencapai superioritas, namun caranya untuk mengejar tujuan itu boleh dikata tak terhingga banyaknya, ada yang dengan mengembangkan akalnya, ada yang melatih otot-ototnya,dll.
Menurut Adler gaya hidup ini ditentukan oleh inferioritas yang khusus, jadi gaya hidup itu adalah suatu bentuk kompensasi terhadap kekurangsempurnaan tertentu.
           7. Diri yang Kreatif
Diri yang kreatif adalah penggerak utama, pegangan filsafat, sebab pertama bagi semua tingkah laku. Sukarnya menjelaskan persoalan ini ialah karena orang tak dapat menyaksikan secara langsung akan tetapi hanya dapat menyaksikan lewat manifestasinya. Inilah yang mengantarai antara perangsang yang dihadapi individu dengan response yang dilakukannya. Diri yang kreatif inilah yang memberi arti kepada hidup, yang menetapkan tujuan serta membuat alat untuk mencapainya.

     B. ARTI PSIKOLOGI INDIVIDUAL           
           
Arti psikologi Adler mempunyai arti yang penting sebagai cara untuk memahami tingkah laku manusia. Pengertian seperti gambran semu, rasa rendah diri, kompensasi, gaya hidup, diri yang kreatif, memberi pedoman yang penting untuk memahami sesama manusia. Teori Adler ini punya arti yang sangat penting, karena hal-hal berikut ini.
( 1 ) Penentuan tujuan-tujuan yang susila, seperti :
a)         Keharusan memikul tanggung  jawab,
b)         Keberanian menghadapi kesukaran-kesukaran hidup,
c)         Mengikis dorongan keakuan dan mengembangkan dorongan kemasyarakatan,
d)        Menyelami diri sendiri dan membuka kecenderungan-kecenderungan egoistis yang tersembunyi.
( 2 ) Optimismenya dalam bidang pendidikan.

     C. PENGARUH ADLER

Di Amerika teori Adler meluas berkat adanya “The American Society of Individual Psychology”. Di Eropa sendiri murid-murid dan pengikutnya cukup banyak,salah satu diantara mereka adalah Fritz Kunkel dengan karya utamanya : Einfuhrung in die Charakterkunde. Kankel berpegang teguh kepada dasar pemikiran Adler. Secara ringkas pendapat Kunkel itu adalah :
1.      Dua Dorongan Pokok
Seperti Adler, Kunkel berpendapat bahwa kehidupan jiwa adalah dinamis, dan dinamika ini dikarenakan oleh adanya dua dorongan yang saling bertentangan yaitu :
( 1 )  Dorongan keakuan (Inchhaftigkeit atau Unsachlichkeit) dorongan untuk mengabdi kepada aku (diri sendiri).
( 2 )   Dorongan kekitaan (Wirhaftigkeit atau Sachlichkeit) dorongan untuk mengabdi kepada kita (Umum, dunia luar dirinya).

2.      Termometer Penilaian Diri
Saling berhubungan antara kedua dorongan pokok dalam diri manusia itu digambarkan dalam”termometer penilaian diri”.

3 comments:

  1. Terima kasih Ilmunya, semoga mendapat balasan atas kebaikannya.....

    Andori

    ReplyDelete
  2. Terimakasih.. ilmunya sangat membantu

    ReplyDelete
  3. Luar biasa..sy mendapat ilmu baru...

    ReplyDelete