Thursday, April 12, 2012

PEMBENTUKAN KEPRIBADIAN MENURUT TEORI EYSENCK

PEMBENTUKAN KEPRIBADIAN

   Teori Eysenck berpendapat dasar umum sifat-sifat kepribadian berasal dari keturunan, dalam bentuk tipe dan trait. Namun,menurutnya kepribadian adalah keseluruhan pola tingkah laku aktual maupun potensial dari organisme, sebagaimana ditentukan oleh keturunan dan lingkungan.
     Jika ketakutan atau kecemasan terjadi, pemicunya akan berkembang bukan hanya terbatas kepada objek atau peristiwa asli tetapi ketakutan/kecemasan itu juga dipicu oleh stimulus lain yang mirip dengan stimulus asli atau stimulus yang dianggap berkaitan dengan stimulus asli. Setiap kali orang menghadapi stimulus yang membuatnya merespon dalam bentuk usaha menghindar atau mengurangi kecemasan, menurut eysenck orang itu menjadi terkondisi perasaan takut/cemasnya dengan stimuli yang baru saja dihadapinya. Jadi, kecenderungan orang untuk merespon dengan tingkah laku neurotik semakin lama semakin meluas, sehingga orang itu menjadi mereaksi dengan ketakutan stimuli yang hanya sedikit mirip atau bahkan tidak mirip sama sekali dengan objek atau situasi menakutkan yang asli.
      Menurut eysenck, stimulus baru begitu saja dapat dikaitkan dengan stimulus asli, sehingga orang mungkin mengembangkan cara merespon stimuli yang terjadi serta merta akibat adanya stimuli itu, tanpa tujuan fungsional. Eysenck menolak analisis psikodinamik yang memandang tingkah laku neurotik dikembangkan untuk tujuan mengurangi kecemasan. Menurutnya, tingkah laku neurotik sering dikembangkan tanpa alasan yang jelas, sering menjadi kontraproduktif, semakin meningkatkan kecemasan dan bukannya menguranginya.
  Hirarki Faktor-Faktor Kepribadian 
   Kepribadian sebagai organisasi tingkah laku oleh eysenck dipandang memiliki 4 tingkatan hirarkis :
1  - Hirarki Tertinggi : Tipe, kumpulan dari trait, yang mewadai kombinasi trait dalam suatu dimensi yang luas.
-   - Hirarki Kedua : Trait, kumoulan kecenderungan kegiatan, koleksi respon yang saling berkaitan atau mempunyai persamaan tertentu.
   - Hirarki Ketiga : kebiasaan tingkah laku atau berfikir, kumpulan respon spesifik, tingkah laku yang muncul kembali untuk merespon kejadian yang mirip.
  - Hirarki Terendah : Respon spesifik, tingkah laku yang secara aktual dapat diamati, yang berfungsi sebagai respon terhadap suatu kejadian.

       Eysenck menemukan 3 dimensi tipe, yakni ekstraversi(sosiabel,lincah,aktif,asertif,mencari sensasi,riang,dominan,bersemangat,berani), neurotisisme(cemas,tertekan,berdosa,harga diri rendah,tegang,irasional,maju,murung,emosional) dan psikotisme (agresif, dingin, egosentrik ,tak pribadi, impulsif, anti sosial, kreatif, keras hati). Masing-masing dimensi saling asing, sehingga dapat berlangsung kombinasi antar dimensi secara bebas.
     a. Tipe
Eysenck menemukan dan mengelaborasi tiga tipe –E,N,P- tanpa menyatakan secara eksplisit peluang untuk menemukan dimensi yang lain pada masa yang akan datang. Namun dari pendekatan metodologi yang sangat terbuka, dimana eysenck menyerap berbagai konsep dari banyak pakar, terkesan penambahan dan penyempurnaan terhadap teorinya sebagai sesuatu yang wajar. Tiga dimensi tersebut adalah bagian normal dari struktur kepribadian. Semuanya bersifat bipolar, ekstraversi lawannya introversi, neurotisisme lawannya stabilita, dan psikotisme lawannya fungsi superego.
-   - Ekstravert-Introvert
Ekstraversi adalah orang yang pandangannya objektif dan tidak pribadi, sedangkan introversi adalah orang yang pandangannya subjektif dan individualis. Eysenck yakin bahwa penyebab utama perbedaan antara ekstraversi dengan introversi adalah tingkat keterangsangan kotek , kondisi fisiologis yang sebagian besar bersifat keturunan. Keterangsangan koteks adalah gambaran bagaimana korteks mereaksi stimulasi indrawi. Jika tingkatannya rendah artinya kortek tidak peka, reaksinya lemah. Sebaliknya jika keterangsangan korteks tinggi korteks mudah terangsang untuk bereaksi.
Orang yang ekstravert memiliki kendali diri yang kuat. Ketika dihadapkan pada rangsangan-rangsangan traumatik(seperti tabrakan mobil), mereka akan menahan diri artinya dia tidak akan mengacuhkan trauma yang dialami dan mereka mungkin akan melupakan apa yang dialami dan meminta orang lain akan berhati-hati mengendarai mobil.
Orang introvert memiliki kendali diri yang buruk. Ketika mengalami trauma mereka sulit untuk kembali melakukan kegiatan trauma tersebut.
    - Neurotisisme
Neurotisisme setabiliti mempunyai komponen hereditas yang kuat. Eysenck melaporkan beberapa penelitian yang menemukan bukti dasar genetik dari trait neurotik, seperti ganguan kecemasan, histeria, dan obsesif komplusif. Juga ada keseragaman antra orang kembar identik lebih dari kembar fraternal dalam hal jumlah tingkah laku antisosial dan asosial seperti kejahatan orang dewasa, tingkah laku menyimpang pada anak-anak, homo seksualitas, alkoholisme. Orang yang skor neurotiknya tinggi sering mempunyai kecenderungan reaksi emosional yang berlebihan dan sulit kembali normal sesudah emosinya meningkat. Mereka sering mengeluh dengan simptom fisik, seperti sakit kepala, sakit pinggang, dan permasalahan psikologi yang kabur seperti kawatir dan cemas. Orang bisa saja mendapatkan skor neurotisisme yang tinggi tetapi tetap bebas dari simptom gangguan delingkuen, atau mengidap gangguan psikis tingkat kedua.
    - Psikotisme
Orang yang skor psikotisismenya  tinggi memiliki trait agresif,dingin,ego sentrik,tak pribadi,impulsif, anti sosial, takem patik, kreatif, keras hati. Sebaliknya orang yang skor psikotisismenya rendah memiliki traid merawat/ baik hati, hangat, penuh perhatian, akrab, tenang, sangat sosial, empatik, kooperatif, dan sabar. Psikotisisme mempunyai unsur genetik yang besar. Orang yang variabel psikotismenya tinggi tidak harus psikotik, tetapi mereka mempunyai predisposisi untuk mengidap stres dan mengembangkan ganguan psikotik.
Tipe Kepribadian yang didasarkan pada empat macam cairan yang ada pada tubuh manusia yaitu :
  a. Tipe Sanguin adalah orang-orang yang selalu riang dan optimistik, orang yang sangat menyenangkan dan dapat menyesuaikan diri dengan apa pun yang dia kerjakan.
  b. Tipe Kholerik ditandai dengan sifat tergesa-gesa, meledak-ledak dan sering agresif. Tanda-tanda fisik orang kholerik adalah wajah yang kekuning-kuningan dan tubuh yang berotot.
  c. Tipe Plegmatik ditandai dengan sifat lamban, malas dan dungu. Secara fisik, orang-orang seperti ini terkesan dingin, dan perkataannya tidak mudah dipegang.
  d. Tipe Melankoli cenderung selalu sedih, bahkan depresi, dan memiliki pandangan hidup yang pesimistik. 

APLIKASI
Tes yang dibuat oleh Eysenck adalah tes ekstravert-introvert yang dikembangkan menjadi :
   - Maudley Personality Inventory (MPI), menukur E dan N dan korelasi antara keduanya.
   - Eysenck Personality Inventory (EPI), mengukur E dan N secara independen.
   - Eysenck Personality Questionnair (EPQ), mengukur E, N, P (merupakan refisi dari EPI, tetapi EPI yang hanya mengukur E dan N masih tetap dipublikasikan).
   - Eysenck Personality Questionnair-Revised(EPQ-R) revisi dari EPQ.

No comments:

Post a Comment