PEMBENTUKAN
KEPRIBADIAN
Teori Eysenck berpendapat dasar
umum sifat-sifat kepribadian berasal dari keturunan, dalam bentuk tipe dan
trait. Namun,menurutnya kepribadian adalah keseluruhan pola tingkah laku aktual
maupun potensial dari organisme, sebagaimana ditentukan oleh keturunan dan
lingkungan.
Jika ketakutan atau kecemasan
terjadi, pemicunya akan berkembang bukan hanya terbatas kepada objek atau
peristiwa asli tetapi ketakutan/kecemasan itu juga dipicu oleh stimulus lain
yang mirip dengan stimulus asli atau stimulus yang dianggap berkaitan dengan
stimulus asli. Setiap kali orang menghadapi stimulus yang membuatnya merespon
dalam bentuk usaha menghindar atau mengurangi kecemasan, menurut eysenck orang
itu menjadi terkondisi perasaan takut/cemasnya dengan stimuli yang baru saja
dihadapinya. Jadi, kecenderungan orang untuk merespon dengan tingkah laku
neurotik semakin lama semakin meluas, sehingga orang itu menjadi mereaksi
dengan ketakutan stimuli yang hanya sedikit mirip atau bahkan tidak mirip sama
sekali dengan objek atau situasi menakutkan yang asli.
Menurut
eysenck, stimulus baru begitu saja dapat dikaitkan dengan stimulus asli,
sehingga orang mungkin mengembangkan cara merespon stimuli yang terjadi serta
merta akibat adanya stimuli itu, tanpa tujuan fungsional. Eysenck menolak
analisis psikodinamik yang memandang tingkah laku neurotik dikembangkan untuk
tujuan mengurangi kecemasan. Menurutnya, tingkah laku neurotik sering
dikembangkan tanpa alasan yang jelas, sering menjadi kontraproduktif, semakin
meningkatkan kecemasan dan bukannya menguranginya.
Hirarki
Faktor-Faktor Kepribadian Kepribadian sebagai organisasi tingkah laku oleh eysenck dipandang memiliki 4 tingkatan hirarkis :
1 - Hirarki
Tertinggi : Tipe, kumpulan dari trait, yang mewadai kombinasi trait dalam suatu
dimensi yang luas.
- - Hirarki
Kedua : Trait, kumoulan kecenderungan kegiatan, koleksi respon yang saling
berkaitan atau mempunyai persamaan tertentu.
- Hirarki
Ketiga : kebiasaan tingkah laku atau berfikir, kumpulan respon spesifik, tingkah
laku yang muncul kembali untuk merespon kejadian yang mirip.
- Hirarki
Terendah : Respon spesifik, tingkah laku yang secara aktual dapat diamati, yang
berfungsi sebagai respon terhadap suatu kejadian.
Eysenck menemukan 3 dimensi tipe, yakni ekstraversi(sosiabel,lincah,aktif,asertif,mencari
sensasi,riang,dominan,bersemangat,berani), neurotisisme(cemas,tertekan,berdosa,harga
diri rendah,tegang,irasional,maju,murung,emosional) dan psikotisme (agresif, dingin, egosentrik ,tak pribadi, impulsif, anti
sosial, kreatif, keras hati). Masing-masing dimensi saling asing, sehingga dapat
berlangsung kombinasi antar dimensi secara bebas.
a. Tipe
Eysenck menemukan dan
mengelaborasi tiga tipe –E,N,P- tanpa menyatakan secara eksplisit peluang untuk
menemukan dimensi yang lain pada masa yang akan datang. Namun dari pendekatan
metodologi yang sangat terbuka, dimana eysenck menyerap berbagai konsep dari
banyak pakar, terkesan penambahan dan penyempurnaan terhadap teorinya sebagai
sesuatu yang wajar. Tiga dimensi tersebut adalah bagian normal dari struktur
kepribadian. Semuanya bersifat bipolar, ekstraversi lawannya introversi,
neurotisisme lawannya stabilita, dan psikotisme lawannya fungsi superego.
- - Ekstravert-Introvert
Ekstraversi adalah orang yang
pandangannya objektif dan tidak pribadi, sedangkan introversi adalah orang yang
pandangannya subjektif dan individualis. Eysenck yakin bahwa penyebab utama
perbedaan antara ekstraversi dengan introversi adalah tingkat keterangsangan
kotek , kondisi fisiologis yang sebagian besar bersifat keturunan.
Keterangsangan koteks adalah gambaran bagaimana korteks mereaksi stimulasi
indrawi. Jika tingkatannya rendah artinya kortek tidak peka, reaksinya lemah.
Sebaliknya jika keterangsangan korteks tinggi korteks mudah terangsang untuk
bereaksi.
Orang yang ekstravert memiliki
kendali diri yang kuat. Ketika dihadapkan pada rangsangan-rangsangan
traumatik(seperti tabrakan mobil), mereka akan menahan diri artinya dia tidak
akan mengacuhkan trauma yang dialami dan mereka mungkin akan melupakan apa yang
dialami dan meminta orang lain akan berhati-hati mengendarai mobil.
Orang introvert memiliki kendali
diri yang buruk. Ketika mengalami trauma mereka sulit untuk kembali melakukan
kegiatan trauma tersebut.
- Neurotisisme
Neurotisisme setabiliti mempunyai
komponen hereditas yang kuat. Eysenck melaporkan beberapa penelitian yang
menemukan bukti dasar genetik dari trait neurotik, seperti ganguan kecemasan,
histeria, dan obsesif komplusif. Juga ada keseragaman antra orang kembar
identik lebih dari kembar fraternal dalam hal jumlah tingkah laku antisosial
dan asosial seperti kejahatan orang dewasa, tingkah laku menyimpang pada
anak-anak, homo seksualitas, alkoholisme. Orang yang skor neurotiknya tinggi
sering mempunyai kecenderungan reaksi emosional yang berlebihan dan sulit
kembali normal sesudah emosinya meningkat. Mereka sering mengeluh dengan
simptom fisik, seperti sakit kepala, sakit pinggang, dan permasalahan psikologi
yang kabur seperti kawatir dan cemas. Orang bisa saja mendapatkan skor
neurotisisme yang tinggi tetapi tetap bebas dari simptom gangguan delingkuen,
atau mengidap gangguan psikis tingkat kedua.
- Psikotisme
Orang yang skor psikotisismenya tinggi memiliki trait agresif,dingin,ego
sentrik,tak pribadi,impulsif, anti sosial, takem patik, kreatif, keras hati.
Sebaliknya orang yang skor psikotisismenya rendah memiliki traid merawat/ baik
hati, hangat, penuh perhatian, akrab, tenang, sangat sosial, empatik,
kooperatif, dan sabar. Psikotisisme mempunyai unsur genetik yang besar. Orang
yang variabel psikotismenya tinggi tidak harus psikotik, tetapi mereka
mempunyai predisposisi untuk mengidap stres dan mengembangkan ganguan psikotik.
Tipe Kepribadian yang didasarkan pada empat macam
cairan yang ada pada tubuh manusia yaitu :
a. Tipe
Sanguin adalah orang-orang yang selalu riang dan optimistik, orang yang sangat
menyenangkan dan dapat menyesuaikan diri dengan apa pun yang dia kerjakan.
b. Tipe
Kholerik ditandai dengan sifat tergesa-gesa, meledak-ledak dan sering agresif.
Tanda-tanda fisik orang kholerik adalah wajah yang kekuning-kuningan dan tubuh
yang berotot.
c. Tipe
Plegmatik ditandai dengan sifat lamban, malas dan dungu. Secara fisik,
orang-orang seperti ini terkesan dingin, dan perkataannya tidak mudah dipegang.
d. Tipe
Melankoli cenderung selalu sedih, bahkan depresi, dan memiliki pandangan hidup
yang pesimistik.
APLIKASI
Tes yang dibuat oleh Eysenck adalah tes
ekstravert-introvert yang dikembangkan menjadi :
- Maudley
Personality Inventory (MPI), menukur E dan N dan korelasi antara keduanya.
- Eysenck
Personality Inventory (EPI), mengukur E dan N secara independen.
- Eysenck
Personality Questionnair (EPQ), mengukur E, N, P (merupakan refisi dari EPI,
tetapi EPI yang hanya mengukur E dan N masih tetap dipublikasikan).
- Eysenck
Personality Questionnair-Revised(EPQ-R) revisi dari EPQ.
No comments:
Post a Comment