Pendekatan-Pendekatan dalam BK Karier
Pendekatan BK karier
merupakan suatu situasi dalam kegiatan BK yang me nunjukkan usaha – usaha
secara sistematis dan terencana untuk mencapai tujuan karier yang hendak
dicapai dan yang sesuai dengan bakat dan minat seseorang. Pendekatan dalam BK
karier ada dua macam, yaitu pendekatan secara langsung dan pendekatan secara
tidak langsung.
Penjelasan dari BK karier
langsung adalah usaha dalam BK yang secra sistematis dan terencana yang
langsung ditujukan kepada individu, kepada kelompok yang erat sekali
hubungannnya dengan individu (kelompok primer) dan kelompok yang tidak begitu
erat kaitannya dengan individu tetapi memiliki tujuan yang sama (kelompok
sekunder). Sedangkan BK tidak langsung ditujukan kepada ko konselor atau staf –
staf yang membantu terlaksananya layanan BK karier.
A.
Individu
Beberapa faktor yang perlu diperhatikan pada saat memberikan
pelayanan BK karier pada diri individu adalah :
1. Intelegnsi
Pada dasarnya seorang
individu memiliki potensi intelegensi didalam dirinya, sehingga manusia dibedakan dengan makhluk -
makhluk hidup lainnya, kelebihan yang diberikan kepada manusia yaitu bahwa
manusia memiliki suatu kemampuan dalam berperilaku tidak hanya menggunakan
insting namun memiliki suatu kecerdasan yang disebut intelegensi dengan intelegensi
tersebut manusia juga dapat menerima dan memproses suatu informasi yang
diterimanya. Individu yang memiliki intelegensi yang tinggi akan lebih cepat
dan tepat dalam problem solving. Selain itu, mereka yang mempunyai intelegensi
yang tinggi mempunyai implikasi dalam kemampuan mengklasifikasi pola – pola
objek, seorang yang normal adalah orang yang mampu dalam mengklasifikasikan
stimulasi-stimulasi yang tidak identik ke dalam satu kelas atau rumpun.
Kemampuan beradaptasi (kemampuan belajar), Kemampuan beradaptasi merupakan
suatu kemampuan yang harus manusia miliki dalam kehidupannya dan kemampuan
beradaptasi ini menentukan inteligensi atau kecerdasan seseorang apakah
inteligensinya tinggi atau rendah. Kemampuan menalar secara deduktif, yaitu
kemampuan menalar atau melogikakan sesuatu dari kesimpulan menjadi paparan yang
detail. Kemampuan menalar secara induktif, yakni kemampuan penalaran atau
melogikakan sesuatu yang berupa paparan atau penjelasan menjadi suatu
kesimpulan yang mewakili.
2. Bakat
Bakat merupakan suatu kualitas yang dimiliki individu untuk
berkembang di masa depan. Selain itu bakat juga bisa di artikan sebagai kapasitas
seseorang untuk menguasai suatu pengetahuan khusus (dengan latihan),
ketrampilan atau serangkaian respon yang terorganisisir. Sehubungan dengan cara
berfungsinya, ada 2 jenis bakat, yaitu:
1. Kemampuan pada bidang khusus.
Misalnya bakat musik, melukis, dll.
2. Bakat khusus yang dibutuhkan sebagai
perantara untuk merealisir kemampuan khusus , misalnya bakat melihat ruang
(dimensi) dibutuhkan untuk merealisasi kemampuan di bidang taknik arsitek.
Bakat bukanlah merupakan
sifat tunggal, melainkan merupakam sekelompok sifat yang secara bertingkat
membentuk bakat. Bakat baru muncul bila ada kesempatan untuk berkembang atau
dikembangkan. Sehingga mungkin saja seseorang tidak mengetahui dan
mengembangkan bakatnya sehingga tetap merupakan kemampuan yang latent.
3. Minat
Minat pada dasarnya merupakan sebuah motivasi intrinsik sebagai kekuatan
pembelajaran yang menjadi daya penggerak seseorang dalam melakukan aktivitas
dengan penuh ketekunan dan cendrung menetap, dimana aktivitas tersebut
merupakan proses pengalaman belajar yang dilakukan dengan penuh kesadaran dan
mendatangkan perasaan senang, suka dan gembira. Singkatnya minat merupakan
kecenderungan tertentu pada individu untuk tertarik pada suatu hal. Minat dapat
menjadi indikator dari kekuatan seseorang di area tertentu di mana dia akan
termotivasi untuk mempelajarinya dan menunjukkan kinerja yang tinggi. Bakat
akan sulit berkembang dengan baik apabila tidak diawali dengan adanya minat
pada bidang yang akan ditekuni.
4. Sikap
Sikap
adalah suatu kesiapan pada seseorang untuk bertindak pada suatu kondisi/hal
tertentu. Sikap merupakan respons tertutup seseorang terhadap stimulus atau
objek tertentu, yang sudah melibatkan faktor pendapat dan emosi yang bersangkutan.
5. Kepribadian
Kepribadian merupakan suatu organisasi yang dinamis pada diri
individu dari sistem psikofisik yang akan menentukan penyesuaian secara khusus
pada lingkungan. Tipe Kepribadian Manusia antara lain:
Tipe
1 perfeksionis
Orang
dengan tipe ini termotivasi oleh kebutuhan untuk hidup dengan benar,
memperbaiki diri sendiri dan orang lain dan menghindari marah.
Tipe 2 penolong
Tipe 2 penolong
Tipe
kedua dimotivasi oleh kebutuhan untuk dicintai dan dihargai, mengekspresikan perasaan
positif pada orang lain, dan menghindari kesan membutuhkan.
Tipe 3 pengejar prestasi
Tipe 3 pengejar prestasi
Para
pengejar prestasi termotivasi oleh kebutuhan untuk menjadi orang yang
produktif, meraih kesuksesan, dan terhindar dari kegagalan.
Tipe
4 romantis
Orang
tipe romantis termotivasi oleh kebutuhan untuk memahami perasaan diri sendiri
serta dipahami orang lain, menemukan makna hidup, dan menghindari citra diri
yang biasa-biasa saja.
Tipe
5 pengamat
Orang
tipe ini termotivasi oleh kebutuhan untuk mengetahui segala sesuatu dan alam
semesta, merasa cukup dengan diri sendiri dan menjaga jarak, serta menghindari
kesan bodoh atau tidak memiliki jawaban.
Tipe
6 pencemas
Orang
tipe ini termotivasi oleh kebutuhan untuk mendapatkan persetujuan, merasa
diperhatikan, dan terhindar dari kesan pemberontak.
Tipe
7 petualang
Tipe ini termotivasi oleh kebutuhan untuk merasa
bahagia serta merencanakan hal-hal menyenangkan, memberi sumbangsih pada dunia,
dan terhindar dari derita dan dukacita.
Tipe 8 pejuang
Tipe 8 pejuang
Tipe
pejuang termotivasi oleh kebutuhan untuk dapat mengandalkan diri sendiri, kuat,
memberi pengaruh pada dunia, dan terhindar dari kesan lemah.
Tipe
9 pendamai
Para
pendamai dimotivasi oleh kebutuhan untuk menjaga kedamaian, menyatu dengan
orang lain dan menghindari konflik
Abin Syamsuddin (2003) mengemukakan tentang
aspek-aspek kepribadian, yang di dalamnya mencakup :
·
Karakter
yaitu konsekuen tidaknya dalam mematuhi etika perilaku, konsiten
tidaknya dalam memegang pendirian atau pendapat.
·
Temperamen yaitu disposisi reaktif seorang,
atau cepat lambatnya mereaksi terhadap rangsangan-rangsangan yang datang dari
lingkungan.
·
Sikapyaitu
sambutan terhadap objek yang bersifat positif, negatif atau ambivalen
·
Stabilitas emosi yaitu kadar kestabilan reaksi
emosional terhadap rangsangan dari lingkungan. Seperti mudah tidaknya
tersinggung, marah, sedih, atau putus asa
·
Responsibilitas (tanggung jawab) yaitu kesiapan untuk menerima resiko dari tindakan
atau perbuatan yang dilakukan. Seperti mau menerima resiko secara wajar, cuci
tangan, atau melarikan diri dari resiko yang dihadapi.
·
Sosiabilitas
yaitu disposisi pribadi yang berkaitan dengan hubungan interpersonal. Seperti :
sifat pribadi yang terbuka atau tertutup dan kemampuan berkomunikasi dengan
orang lain.
6. Nilai / Norma
Nilai/ norma adalah suatu pedoman yang dipakai sebagai panutan tindakan
oleh individu. Norma
dapat di bedakan menjadi 5 yaitu, norma sosial, norma hukum, norma sopan
santun, norma agama, dan norma moral, yang ke limanya ini sangat bermakna dalam kehidupan sehari –
hari,dan juga berperan penting dalam mengatur segala sesuatu. Nilai dapat
dibagai menjadi tiga bagian yaitu :
ü Nilai material artinya segala sesuatu
yang berguna bagi manusia.
ü Nilai vital artinya segala sesuatu
yang berguna bagi manusia untuk dapat melakukan aktivitas atau kegiatan.
ü Nilai kerohanian artinya segala
sesuatu yang berguna bagi rohani manusia
Nilai kerohanian ini dibagi menjadi empat macam yaitu :
Nilai kerohanian ini dibagi menjadi empat macam yaitu :
-
Nilai
kebenaran/keyakinan yaitu nilai yang bersumber dari akal manusia.
-
Nilai
keindahan yaitu nilai yang bersumber dari unsur rasa manusia (perasaan atau
estetika).
-
Nilai
moral/ kebaikan yaitu nilai yang bersumber dari unsur kehendak
/kemauan(karsa,etika).
-
Nilai
relegius yaitu nilai yang bersumber dari kekyakinan atau kepercayaan manusia,
yang merupakan nilai kebutuhan kerohanian yang tinggi dan mutlak.
7. Hobby / Kesenangan
Hobby adalah suatu kegiatan yang dilakukan oleh individu
sebagai suatu kesenangan karena sesuai dengan minatnya. Tujuan hobby adalah untuk memenuhi
keinginan dan mendapatakan kesenangan . Terdapat berbagai macam jenis hobi
seperti mengumpulan sesuatu /koleksi, membuat, memperbaiki, bermain,
pendidikan,dan pekerjaan.
8. Prestasi
Prestasi adalah kondisi yang dicapai
seseorang dalam kegiatan tertentu dan merupakan evaluasi positif orang lain pada
dirinya.
9. Keterampilan
Keterampilan adalah kemampuan seseorang dalam rana /
bidang psikomotor yang berupa penguasaan dalam perbuatan. Keterampilan
dapat berpengaruh dalam masa depan karir. Beberapa keterampilan yang dapat
mempengaruhi karir seseorang adalah keterampilan bahasa asing, keterampilan
teknis tentang mesin, keterampilan dalam mengelola sumber daya manusia,
keterampilan di bidang pemrograman computer, keterampilan mengajar,
keterampilan manajemen keuangan, keterampilan ilmu kimia dan matematika,
keterampilan memecahkan masalah, dan lain – lain.
10. Pemanfaatan Waktu Luang
Pemanfaatan waktu luang dapat diisi dengan kegiatan untuk
menyalurkan hobby. Kurangnya pemanfaatan waktu luang secara tepat waktu dapat
menjadi salah satu faktor yang berpengaruh dalam peningkatan prestasi kerja.
11. Aspirasi Studi Lanjut
Aspirasi studi lanjut adalah suatu tindakan bagaimana
individu memadukan aspirasinya dengan studi lanjut yang dipilih.
12. Pengalaman Kerja
Pengalaman kerja yang dialami individu pada
saat sekolah maupun diluar sekolah sangat berkesan. Individu akan lebih mudah
untuk menentukan kariernya apabila ia sudah memiliki pengalaman kerja, karena
dengan pengalaman kerja yang diperolehnya, individu akan tahu dan merasakannya
secara langsung berbagai jenis pekerjaan. Sehingga ia akan lebih mudah
menentukan kemana arah kariernya kedepan tanpa harus bertanya-tanya lagi
seperti apa sebenarnya pekerjaan itu.
13. Pemahaman Tentang Dunia Kerja
Pemahaman tentang seluk beluk dunia kerja
perlu dimiliki oleh individu dari segi persyaratan, penghargaan, promosi dan
lain-lain. Dengan memahami seluk beluk dunia kerja individu akan mengetahui
mana pekerjaan yang persyaratannya dapat dipenuhi dan tidak termakan oleh
promosi. Misalnya mengenai persyaratan, individu akan diberikan informasi
mengenai apa saja persyaratan yang harus dipenuhi apabila ia ingin menempuh
suatu pekerjaan. Contonya ingin menjadi ABRI, syarat-syaratnya ialah memiliki
tinggi minimal 165cm, gigi tidak gingsul, bisa berenang, pendidikan trakhir
minimal SMA sederajat dan umur maksimal 25tahun. Apabila individu tersebut
tidak bisa memenuhi persyaratan tadi maka ia akan mengambil alternatif pilihan
lain yang sesuai dengan dirinya. Mengenai promosi, biasanya perusahaan akan
memberikan promosi secara berlebihan yang tidak sesuai dengan keadaan
sebenarnya. Misalnya saja “Koperasi Simpan Pinjam Makmur” membutuhkan seorang
karyawan, agar banyak yang berminat untuk melamar maka dicantumkan gaji
menarik, tempat kerja full AC, diberikan beberapa tunjangan. Dengan pemahaman mengenai
hal ini semua, maka individu akan lebih mengerti mana promosi yang benar dan
mana yang dilebih-lebihkan.
14. Penampilan
Penampilan seseorang sangat berpengaruh dalam
pekerjaan. Individu haruslah menyesuaikan penampilannya dengan jenis pekerjaan
yang ia tekuni atau yang akan dilamarnya. Misalnya seorang polisi dalam
berpenampilan bajunya amburadul dan tidak dimasukkan, maka cenderung ia seperti
tukang becak. Begitu juga sebaliknya, tukang becak apabila ia berpenampilan
menggunakan hem, baju dimasukkan, pakai sabuk, sepatu pantofel. Hal ini
sangatlah tidak cocok, sehingga terbukti bahwa penampilan seseorang sangat
berpengaruh dalam pekerjaannya.
15. Kondisi
Emosi Individu
Masing-masing individu memiliki kondisi emosi
yang berbeda, tetapi bila emosi itu bersifat negatif, maka akan bertentangan
dengan norma umum,(M.Said, 1993). Ada individu yang sangat emosional,
tempramental, sabar, bisa mengatur emosinya dll. Sehingga karier yang akan
ditempuh oleh individu juga harus disesuaikan dengan kondisi emosi individu
tersebut, jangan sampai bertolak belakang karena ini akibatnya sangat fatal.
Misalnya seseorang yang emosional ia kurang cocok bekerja sebagai konselor,
karena sebagai konselor dibutuhkan kesabaran ekstra dan jangan sampai kita
emosi saat konseli melakukan kesalahan. Karena hal ini sebaiknya orang yang
emosian jangan menjadi konselor, kecuali apabila individu tersebut melakukan
terapi sehingga emosionalnya tadi berkurang atau bahkan hilang.
B.
Faktor dari luar individu
1. Kelompok Primer
Kelompok
primer adalah suatu kelompok yang ditandai adanya hubungan yang bersifat
pribadi, akrab dan berlangsung terus-menerus. Kelompok ini adalah para orang
tua. Yang berpengaruh pada individu antara lain : jenis pekerjaan, pendidikan,
tempat tinggal, status sosial, ekonomi, ras, agama, lingkungan tempat tinggal,
harapan orang tua terhadap prestasi anak,terhadap teman-teman anak, pekerjaan
yang diminati orang tua, status dan peranan anak dalam keluarga.
2. Kelompok Sekunder
Beberapa
pengaruh kelompok sekunder antara lain : berdasarkan atas kepentingan/
tujuan-tujuan tertentu yang mewarnai perbuatan dan kegiatan tertentu. Faktor
yang berasal dari luar individu dapat berasal dari orang tua, harmonisasi dalam
keluarga, pola asuh, norma keluarga, maupun berasal dari teman sebaya atau
sahabat, (M.Said, 1993 ).
C.
Cara Pelaksanaan Bimbingan Karier di Sekolah
Cara
pelaksanaan bimbingan karier di sekolah dapat dapat ditempuh melalui dua
pendekatan, yakni pendekatan individual dan pendekatan kelompok, (Agus Suyanto,
1989 : 23).
- Pendekatan Individual
Pendekatan individual dilakukan melalui
penyuluhan karier dilakukan dengan dua cara, yakni :
a. Konseling tentang pemecahan kesulitan dengan
tujuan mengatasi masalah yang dihadapi siswa mengenai kariernya.
b. Bantuan perorangan agar masing-masing siswa
dapat memahami dirinya, memahami dunia kerja dan mengadakan penyesuaian antara
dirinya dengan dunia kerja.
- Pendekatan Kelompok
Pendekatan kelompok dilakukan melalui paket
belajar, maksudnya ialah pelaksanaam bimbingan karier menggunakan lima pendekatan
belajar, yakni :
a. Pemahaman diri
b. Nilai-nilai
c. Pemahaman lingkungan
d. Hambatan dan cara mengatasinya
e. Merencanakan karier masa depan.
Selain hal diatas juga diadakannya pengajaran
unit, yaitu setiap bidang study memiliki suatu pokok bahasan yang berkaitan
dengan suatu pekerjaan selama proses belajar, memberikan informasi yang
berkaitan dengan suatu pekerjaan sehubungan dengan materi yang disampaikan.
No comments:
Post a Comment