Friday, April 13, 2012



Pendekatan-Pendekatan dalam BK Karier

Pendekatan BK karier merupakan suatu situasi dalam kegiatan BK yang me nunjukkan usaha – usaha secara sistematis dan terencana untuk mencapai tujuan karier yang hendak dicapai dan yang sesuai dengan bakat dan minat seseorang. Pendekatan dalam BK karier ada dua macam, yaitu pendekatan secara langsung dan pendekatan secara tidak langsung.
Penjelasan dari BK karier langsung adalah usaha dalam BK yang secra sistematis dan terencana yang langsung ditujukan kepada individu, kepada kelompok yang erat sekali hubungannnya dengan individu (kelompok primer) dan kelompok yang tidak begitu erat kaitannya dengan individu tetapi memiliki tujuan yang sama (kelompok sekunder). Sedangkan BK tidak langsung ditujukan kepada ko konselor atau staf – staf yang membantu terlaksananya layanan BK karier.
A.     Individu
Beberapa faktor yang perlu diperhatikan pada saat memberikan pelayanan BK karier pada diri individu adalah :
1.      Intelegnsi
Pada dasarnya  seorang individu memiliki potensi intelegensi didalam dirinya, sehingga manusia dibedakan dengan makhluk - makhluk hidup lainnya, kelebihan yang diberikan kepada manusia yaitu bahwa manusia memiliki suatu kemampuan dalam berperilaku tidak hanya menggunakan insting namun memiliki suatu kecerdasan yang disebut intelegensi dengan intelegensi tersebut manusia juga dapat menerima dan memproses suatu informasi yang diterimanya. Individu yang memiliki intelegensi yang tinggi akan lebih cepat dan tepat dalam problem solving. Selain itu, mereka yang mempunyai intelegensi yang tinggi mempunyai implikasi dalam kemampuan mengklasifikasi pola – pola objek, seorang yang normal adalah orang yang mampu dalam mengklasifikasikan stimulasi-stimulasi yang tidak identik ke dalam satu kelas atau rumpun. Kemampuan beradaptasi (kemampuan belajar), Kemampuan beradaptasi merupakan suatu kemampuan yang harus manusia miliki dalam kehidupannya dan kemampuan beradaptasi ini menentukan inteligensi atau kecerdasan seseorang apakah inteligensinya tinggi atau rendah. Kemampuan menalar secara deduktif, yaitu kemampuan menalar atau melogikakan sesuatu dari kesimpulan menjadi paparan yang detail. Kemampuan menalar secara induktif, yakni kemampuan penalaran atau melogikakan sesuatu yang berupa paparan atau penjelasan menjadi suatu kesimpulan yang mewakili.

2.      Bakat
Bakat merupakan suatu kualitas yang dimiliki individu untuk berkembang di masa depan. Selain itu bakat juga bisa di artikan sebagai kapasitas seseorang untuk menguasai suatu pengetahuan khusus (dengan latihan), ketrampilan atau serangkaian respon yang terorganisisir. Sehubungan dengan cara berfungsinya, ada 2 jenis bakat, yaitu:
1.      Kemampuan pada bidang khusus. Misalnya bakat musik, melukis, dll.
2.      Bakat khusus yang dibutuhkan sebagai perantara untuk merealisir kemampuan khusus , misalnya bakat melihat ruang (dimensi) dibutuhkan untuk merealisasi kemampuan di bidang taknik arsitek.
Bakat bukanlah merupakan sifat tunggal, melainkan merupakam sekelompok sifat yang secara bertingkat membentuk bakat. Bakat baru muncul bila ada kesempatan untuk berkembang atau dikembangkan. Sehingga mungkin saja seseorang tidak mengetahui dan mengembangkan bakatnya sehingga tetap merupakan kemampuan yang latent.
3.      Minat
Minat pada dasarnya merupakan sebuah motivasi intrinsik sebagai kekuatan pembelajaran yang menjadi daya penggerak seseorang dalam melakukan aktivitas dengan penuh ketekunan dan cendrung menetap, dimana aktivitas tersebut merupakan proses pengalaman belajar yang dilakukan dengan penuh kesadaran dan mendatangkan perasaan senang, suka dan gembira. Singkatnya minat merupakan kecenderungan tertentu pada individu untuk tertarik pada suatu hal. Minat dapat menjadi indikator dari kekuatan seseorang di area tertentu di mana dia akan termotivasi untuk mempelajarinya dan menunjukkan kinerja yang tinggi. Bakat akan sulit berkembang dengan baik apabila tidak diawali dengan adanya minat pada bidang yang akan ditekuni.

4.      Sikap
Sikap adalah suatu kesiapan pada seseorang untuk bertindak pada suatu kondisi/hal tertentu. Sikap merupakan respons tertutup seseorang terhadap stimulus atau objek tertentu, yang sudah melibatkan faktor pendapat dan emosi yang bersangkutan.

5.      Kepribadian
Kepribadian merupakan suatu organisasi yang dinamis pada diri individu dari sistem psikofisik yang akan menentukan penyesuaian secara khusus pada lingkungan. Tipe Kepribadian Manusia antara lain:
Tipe 1 perfeksionis
Orang dengan tipe ini termotivasi oleh kebutuhan untuk hidup dengan benar, memperbaiki diri sendiri dan orang lain dan menghindari marah.
Tipe 2 penolong
Tipe kedua dimotivasi oleh kebutuhan untuk dicintai dan dihargai, mengekspresikan perasaan positif pada orang lain, dan menghindari kesan membutuhkan.
Tipe 3 pengejar prestasi
Para pengejar prestasi termotivasi oleh kebutuhan untuk menjadi orang yang produktif, meraih kesuksesan, dan terhindar dari kegagalan.
Tipe 4 romantis
Orang tipe romantis termotivasi oleh kebutuhan untuk memahami perasaan diri sendiri serta dipahami orang lain, menemukan makna hidup, dan menghindari citra diri yang biasa-biasa saja.
Tipe 5 pengamat
Orang tipe ini termotivasi oleh kebutuhan untuk mengetahui segala sesuatu dan alam semesta, merasa cukup dengan diri sendiri dan menjaga jarak, serta menghindari kesan bodoh atau tidak memiliki jawaban.
Tipe 6 pencemas
Orang tipe ini termotivasi oleh kebutuhan untuk mendapatkan persetujuan, merasa diperhatikan, dan terhindar dari kesan pemberontak.
Tipe 7 petualang
Tipe  ini termotivasi oleh kebutuhan untuk merasa bahagia serta merencanakan hal-hal menyenangkan, memberi sumbangsih pada dunia, dan terhindar dari derita dan dukacita.
Tipe 8 pejuang
Tipe pejuang termotivasi oleh kebutuhan untuk dapat mengandalkan diri sendiri, kuat, memberi pengaruh pada dunia, dan terhindar dari kesan lemah.
Tipe 9 pendamai
Para pendamai dimotivasi oleh kebutuhan untuk menjaga kedamaian, menyatu dengan orang lain dan menghindari konflik
Abin Syamsuddin (2003) mengemukakan tentang aspek-aspek kepribadian, yang di dalamnya mencakup :
·         Karakter  yaitu konsekuen tidaknya dalam mematuhi etika perilaku, konsiten tidaknya dalam memegang pendirian atau pendapat.
·         Temperamen yaitu disposisi reaktif seorang, atau cepat lambatnya mereaksi terhadap rangsangan-rangsangan yang datang dari lingkungan.
·         Sikapyaitu  sambutan terhadap objek yang bersifat positif, negatif atau ambivalen
·         Stabilitas emosi yaitu kadar kestabilan reaksi emosional terhadap rangsangan dari lingkungan. Seperti mudah tidaknya tersinggung, marah, sedih, atau putus asa
·         Responsibilitas (tanggung jawab) yaitu  kesiapan untuk menerima resiko dari tindakan atau perbuatan yang dilakukan. Seperti mau menerima resiko secara wajar, cuci tangan, atau melarikan diri dari resiko yang dihadapi.
·         Sosiabilitas yaitu disposisi pribadi yang berkaitan dengan hubungan interpersonal. Seperti : sifat pribadi yang terbuka atau tertutup dan kemampuan berkomunikasi dengan orang lain.

6.      Nilai / Norma
Nilai/ norma adalah suatu pedoman yang dipakai sebagai panutan tindakan oleh individu. Norma dapat di bedakan menjadi 5 yaitu, norma sosial, norma hukum, norma sopan santun, norma agama, dan norma moral, yang ke limanya  ini sangat bermakna dalam kehidupan sehari – hari,dan juga berperan penting dalam mengatur segala sesuatu. Nilai dapat dibagai menjadi tiga bagian yaitu :
ü  Nilai material artinya segala sesuatu yang berguna bagi manusia.
ü  Nilai vital artinya segala sesuatu yang berguna bagi manusia untuk dapat melakukan aktivitas atau kegiatan.
ü  Nilai kerohanian artinya segala sesuatu yang berguna bagi rohani manusia
Nilai kerohanian ini dibagi menjadi empat macam yaitu :
-          Nilai kebenaran/keyakinan yaitu nilai yang bersumber dari akal manusia.
-          Nilai keindahan yaitu nilai yang bersumber dari unsur rasa manusia (perasaan atau estetika).
-          Nilai moral/ kebaikan yaitu nilai yang bersumber dari unsur kehendak /kemauan(karsa,etika).
-          Nilai relegius yaitu nilai yang bersumber dari kekyakinan atau kepercayaan manusia, yang merupakan nilai kebutuhan kerohanian yang tinggi dan mutlak.

7.      Hobby / Kesenangan
Hobby adalah suatu kegiatan yang dilakukan oleh individu sebagai suatu kesenangan karena sesuai dengan minatnya. Tujuan hobby adalah untuk memenuhi keinginan dan mendapatakan kesenangan . Terdapat berbagai macam jenis hobi seperti mengumpulan sesuatu /koleksi, membuat, memperbaiki, bermain, pendidikan,dan pekerjaan.

8.      Prestasi
Prestasi adalah kondisi yang dicapai seseorang dalam kegiatan tertentu dan merupakan evaluasi positif orang lain pada dirinya.



9.      Keterampilan
Keterampilan adalah kemampuan seseorang dalam rana  /  bidang psikomotor yang berupa penguasaan dalam perbuatan. Keterampilan dapat berpengaruh dalam masa depan karir. Beberapa keterampilan yang dapat mempengaruhi karir seseorang adalah keterampilan bahasa asing, keterampilan teknis tentang mesin, keterampilan dalam mengelola sumber daya manusia, keterampilan di bidang pemrograman computer, keterampilan mengajar, keterampilan manajemen keuangan, keterampilan ilmu kimia dan matematika, keterampilan memecahkan masalah, dan lain – lain.

10.  Pemanfaatan Waktu Luang
Pemanfaatan waktu luang dapat diisi dengan kegiatan untuk menyalurkan hobby. Kurangnya pemanfaatan waktu luang secara tepat waktu dapat menjadi salah satu faktor yang berpengaruh dalam peningkatan prestasi kerja.

11.  Aspirasi Studi Lanjut
Aspirasi studi lanjut adalah suatu tindakan bagaimana individu memadukan aspirasinya dengan studi lanjut yang dipilih.

12.  Pengalaman Kerja
Pengalaman kerja yang dialami individu pada saat sekolah maupun diluar sekolah sangat berkesan. Individu akan lebih mudah untuk menentukan kariernya apabila ia sudah memiliki pengalaman kerja, karena dengan pengalaman kerja yang diperolehnya, individu akan tahu dan merasakannya secara langsung berbagai jenis pekerjaan. Sehingga ia akan lebih mudah menentukan kemana arah kariernya kedepan tanpa harus bertanya-tanya lagi seperti apa sebenarnya pekerjaan itu.

13.  Pemahaman Tentang Dunia Kerja
Pemahaman tentang seluk beluk dunia kerja perlu dimiliki oleh individu dari segi persyaratan, penghargaan, promosi dan lain-lain. Dengan memahami seluk beluk dunia kerja individu akan mengetahui mana pekerjaan yang persyaratannya dapat dipenuhi dan tidak termakan oleh promosi. Misalnya mengenai persyaratan, individu akan diberikan informasi mengenai apa saja persyaratan yang harus dipenuhi apabila ia ingin menempuh suatu pekerjaan. Contonya ingin menjadi ABRI, syarat-syaratnya ialah memiliki tinggi minimal 165cm, gigi tidak gingsul, bisa berenang, pendidikan trakhir minimal SMA sederajat dan umur maksimal 25tahun. Apabila individu tersebut tidak bisa memenuhi persyaratan tadi maka ia akan mengambil alternatif pilihan lain yang sesuai dengan dirinya. Mengenai promosi, biasanya perusahaan akan memberikan promosi secara berlebihan yang tidak sesuai dengan keadaan sebenarnya. Misalnya saja “Koperasi Simpan Pinjam Makmur” membutuhkan seorang karyawan, agar banyak yang berminat untuk melamar maka dicantumkan gaji menarik, tempat kerja full AC, diberikan beberapa tunjangan. Dengan pemahaman mengenai hal ini semua, maka individu akan lebih mengerti mana promosi yang benar dan mana yang dilebih-lebihkan.

14.  Penampilan
Penampilan seseorang sangat berpengaruh dalam pekerjaan. Individu haruslah menyesuaikan penampilannya dengan jenis pekerjaan yang ia tekuni atau yang akan dilamarnya. Misalnya seorang polisi dalam berpenampilan bajunya amburadul dan tidak dimasukkan, maka cenderung ia seperti tukang becak. Begitu juga sebaliknya, tukang becak apabila ia berpenampilan menggunakan hem, baju dimasukkan, pakai sabuk, sepatu pantofel. Hal ini sangatlah tidak cocok, sehingga terbukti bahwa penampilan seseorang sangat berpengaruh dalam pekerjaannya.

15.   Kondisi Emosi Individu
Masing-masing individu memiliki kondisi emosi yang berbeda, tetapi bila emosi itu bersifat negatif, maka akan bertentangan dengan norma umum,(M.Said, 1993). Ada individu yang sangat emosional, tempramental, sabar, bisa mengatur emosinya dll. Sehingga karier yang akan ditempuh oleh individu juga harus disesuaikan dengan kondisi emosi individu tersebut, jangan sampai bertolak belakang karena ini akibatnya sangat fatal. Misalnya seseorang yang emosional ia kurang cocok bekerja sebagai konselor, karena sebagai konselor dibutuhkan kesabaran ekstra dan jangan sampai kita emosi saat konseli melakukan kesalahan. Karena hal ini sebaiknya orang yang emosian jangan menjadi konselor, kecuali apabila individu tersebut melakukan terapi sehingga emosionalnya tadi berkurang atau bahkan hilang.

B.      Faktor dari luar individu
1.      Kelompok Primer
Kelompok primer adalah suatu kelompok yang ditandai adanya hubungan yang bersifat pribadi, akrab dan berlangsung terus-menerus. Kelompok ini adalah para orang tua. Yang berpengaruh pada individu antara lain : jenis pekerjaan, pendidikan, tempat tinggal, status sosial, ekonomi, ras, agama, lingkungan tempat tinggal, harapan orang tua terhadap prestasi anak,terhadap teman-teman anak, pekerjaan yang diminati orang tua, status dan peranan anak dalam keluarga.
2.      Kelompok Sekunder
Beberapa pengaruh kelompok sekunder antara lain : berdasarkan atas kepentingan/ tujuan-tujuan tertentu yang mewarnai perbuatan dan kegiatan tertentu. Faktor yang berasal dari luar individu dapat berasal dari orang tua, harmonisasi dalam keluarga, pola asuh, norma keluarga, maupun berasal dari teman sebaya atau sahabat, (M.Said, 1993 ).

C.      Cara Pelaksanaan Bimbingan Karier di Sekolah
            Cara pelaksanaan bimbingan karier di sekolah dapat dapat ditempuh melalui dua pendekatan, yakni pendekatan individual dan pendekatan kelompok, (Agus Suyanto, 1989 : 23).
  1. Pendekatan Individual
Pendekatan individual dilakukan melalui penyuluhan karier dilakukan dengan dua cara, yakni :
a.      Konseling tentang pemecahan kesulitan dengan tujuan mengatasi masalah yang dihadapi siswa mengenai kariernya.
b.      Bantuan perorangan agar masing-masing siswa dapat memahami dirinya, memahami dunia kerja dan mengadakan penyesuaian antara dirinya dengan dunia kerja.
  1. Pendekatan Kelompok
Pendekatan kelompok dilakukan melalui paket belajar, maksudnya ialah pelaksanaam bimbingan karier menggunakan lima pendekatan belajar, yakni :
a.      Pemahaman diri
b.      Nilai-nilai
c.       Pemahaman lingkungan
d.      Hambatan dan cara mengatasinya
e.      Merencanakan karier masa depan.
Selain hal diatas juga diadakannya pengajaran unit, yaitu setiap bidang study memiliki suatu pokok bahasan yang berkaitan dengan suatu pekerjaan selama proses belajar, memberikan informasi yang berkaitan dengan suatu pekerjaan sehubungan dengan materi yang disampaikan.

No comments:

Post a Comment