TEORI ALLPORT
PSIKOLOGI INDIVIDU
PSIKOLOGI INDIVIDU
A. POKOK-POKOK
TEORI ALLPORT
1. Struktur
dan Dinamika Kepribadian
Bagi
Allport struktur kepribadian itu terutama dinyatakan dalam sifat-sifat (traits)
dan tingkah laku didorong oleh sifat-sifat (traits). Jadi struktur dan dinamika
itu pada umumnya satu dan sama. Allport berpendapat bahwa masing-masing
pengertian refleks bersyarat, kebiasaan, sikap, sifat, diri (self) dan
kepribadian itu kesemuanya masing-masing adalah bermanfaat.
Tetapi
walaupun semua pengertian itu diterima dan dianggap penting, namun tekanan
utama diletakkannya pada sifat (trait), sedangkan disamping itu sikap
(attitude) dan intensi (intentions) diberinya kedudukan yang kira-kira sama,
sehingga ada yang menamakan psikologi Allport itu adalah “trait psychology”.
a. Kepribadian
Watak dan Temperamen
Menurut
Allport, kepribadian adalah organisasi dinamis dalam individu sebagai sistem
psikofisis yang menentukan caranya yang khas dalam menyesuaikan diri terhadap
lingkungan.
Watak
(karakter), Allport menunjukkan bahwa biasanya kata watak menunjukkan arti
normatif, dia menyatakan bahwa “character is personality evaluated and
personality is character devaluated”.
Temperamen
adalah gejala karakteristik daripada sifat emosi individu, termasuk juga mudah
tidaknya kena rangsangan emosi, kekuatan serta kecepatannya bereaksi, kualitas
kekuatan suasana hatinya, segala cara daripada fluktuasi dan intensitas suasana
hati. Gejala ini tergantung kepada faktor konstitusional dan karenanya terutama
berasal dari keturunan.
b. Sifat (Trait)
Sifat
adalah sistem neuropsikis yang digeneralisasikan dan diarahkan, dengan
kemampuan untuk menghadapi bermacam-macam perangsang secara sama, memulai serta
membimbing tingkah laku adaptif dan ekspresif secara sama. Perbedaan sifat
dengan pengertian yang lain :
a) Kebiasaan
(habit)
Sifat (trait)
dan kebiasaan (habit) kedua-daunya adalah tendens determinasi, akan tetapi
sifat itu lebih umum, baik dalam situasi yang dicocokinya, maupun dalam
response yang terjelma darinya.
b) Sifat
(attitude)
Bagi Allport
perbedaan antara pengertian sifat (trait) dan sikap (attitude). Bagi
kedua-duanya itu adalah predisposisi untuk berespon, kedua-duanya adalah khas,
kedua-duanya dapat memulai atau membimbing tingkah laku, kedua-duanya adalah
hasil dari faktor genetis dan belajar.
c) Tipe
Allport
membedakan antara sifat dan tipe. Menurut dia orang dapat memiliki sesuatu
sifat, tetapi tidak dapat memiliki sesuatu tipe. Tipe adalah konstruksi ideal
si pengamat, dan seseorang dapat disesuaikan dengan tipe itu tetapi dengan
konsekuensi diabaikan sifat-sifat khas individualnya. Sifat dapat mencerminkan
sifat khas pribadi sedangkan tipe malah menyembunyikannya. Jadi bagi Allport,
tipe menunjukkan perbedaan-perbedaan buatan yang tak begitu cocok dengan
kenyataan, sedangkan sifat adalah refleksi sebenarnya daripada yang
sebenar-benar ada.
2. Perkembangan
Kepribadian
Melihat
teori otonomi fungsional itu nyatalh bahwa individu itu dari lahir itu
mengalami perubahan-perubahan yang penting.
a.
Kanak-kanak
Dalam
masa ini anak itu merupakan makhluk yang punya tegangan-tegangan dan perasaan
enak tak enak. Pertumbuhan itu bagi Allport merupakan proses diferensiasi dan
integrasi yang berlangsung terus-menerus. Jadi beberapa tingkah laku anak itu
merupakan perintis bagi pola-pola kepribadian selanjutnya. Allport
menyimpulkan, bahwa setidak-tidaknya pada
bagian kedua tahun pertama anak telah menunjukkan dengan pasti
sifat-sifat yang khas.
b.
Transformasi
Kanak-kanak
Menurut
Allport manusia itu adalah organisme yang pada waktu lahirny adalah makhluk
biologis, lalu berubah/berkembang menjadi individu yang egonya selalu
berkembang, struktur sifat-sifatnya meluas dan merupakan inti daripada tujuan-tujuan
dan aspirasi-aspirasi masa depan. Di dalam perkembangan ini tentu saja peranan
yang menentukan ada pada otoonomi fungsional.
c.
Orang Dewasa
Pada
orang dewasa faktor-faktor yang menentukan tingkah laku adalah sifat-sifat
(traits) yang terorganisasikan dan selaras. Sifat-sifat ini timbul dalam
berbagai cara dari perlengkapan-perlengkapan yang dimiliki neonatus. Bagi
Allport tidaklah penting, yang penting ialah yang ada kini.
Menurut
Allport pribadi yang telah dewasa itu pada pokoknya harus memiliki hal-hal yang
tersebut dibawah ini :
( 1 ) Extension
of self
Yaitu bahwa
hidupnya tidak harus terikat secara sempit kepada kegiatan-kegiatan yang erat
hubungannya dengan kebutuhan-kebutuhan serta kewajibankewajiban yang langsung.
Suatu hal yang penting daripada extension of the self itu ialah proyeksi ke
masa depan yakni merencanakan (planning) dan mengharapkan (hoping).
( 2 ) Self
Objectification
Ada dua komponen
pokok dalam hal ini, ialah humor dan insight :
1.
Insight
Insight
adalah kecakapan individu untuk mengerti dirinya sendiri.
2.
Humor
Humor
disini tidak hanya berarti kecakapan untuk mendapatkan kesenangan dan hal yang
menertawakan saja, melainkan juga kecakapan untuk mempertahankan hubungan
positif dengan dirinya sendiri dan obyek-obyek yang disenangi, serta menyadari
adanya ketidakselarasan dalam hal ini.
(
3 ) Filsafat Hidup (Weltanschauung, philosophy of life)
Walaupun
individu itu harus dapat obyektif dan bahkan menikmati kejadian-kejadian dalam
hidupnya, namun mestilah ada latar belakang yang mendasari segala sesuatu yang
dikerjakannya, yang memberinya arti dan tujuan. Religi merupakan salah satu hal
yang penting dalam hal ini.
No comments:
Post a Comment