GARDNER
MURPHY
TEORI BIOSOSIAL
TEORI BIOSOSIAL
A.
Struktur Organisasi Kepribadian
Murphy
memberi definisi struktur sebagai cara bagaimana bagian-bagian membentuk
keseluruhan dan disusun menjadi suatu kesatuan.
1.
Struktur
Kepribadian
Menurut
Murphy komponen-komponen pokok kepribadian adalah :
(
1 ) disposisi-disposisi fisiologis,
Disposisi-disposisi kepribadian itu
merupakan sifat-sifat organis, dan ini ada tiga macam, yaitu :
a.
Disposisi umum
jaringan, seperti misalnya tempo metabolisme.
b.
Disposisi
jaringan-jaringan khusus seperti misalnya tonus otot.
c.
Disposisi yang timbul
dari organisasi bermacam-macam jaringan, seperti misalnya lapar.
Dengan
kata lain sifat-sifat organis itu terdiri atas
tegangan-tegangan jaringan tubuh.
(
2 ) kanalisasi,
Sifat-sifat organis dapat diarahkan
oleh keharusan-keharusan sosial menjadi bentuk-bentuk tingkah laku tertentu.
Misalnya hal makan. Masyarakat tertentu memberi arah mengenai macam-macam
makanan apa yang dapat/boleh dimakan, bagaimana makanan itu disiapkan, dan
bagaimana cara memakannya. Murphy menyebut proses ini, yaitu pemberian arah
oleh masyarakat sehingga terbentuk bentuk-bentuk tingkah laku tertentu:
kanalisasi.
(
3 ) response-response bersyarat.
Sifat-sifat organis itu juga dapat
diolah menjadi sifat-sifat simbolis dengan proses persyaratan. Orang mungkin
dapat bereaksi terhadap tegangan jaringan tubuh yang asli. Misalnya mula-mula
keadaan lapar mendorong orang untuk mencari makan, namun nantinya berpikir
tentang hal lapar itu telah dapat
mendorong orang untuk mencari makan.
Murphy menyatakan, bahwa “the
ultimate elements in personality structure are the needs or tensions”. Suatu
tegangan adalah suatu konsentrasi eneergi pada jaringan atau kelompok
jaringan-jaringan tertentu. Tegangan-tegangan ini mempunyai hubungan fungsional
satu sama lain, sehingga tegangan dapat meluas dari satu daerah ke daerah
lainnya.
(
4 ) kebiasaan-kebiasaan kognitif dan perseptual.
2. Organisasi Kepribadian
Menurut pendapat Murphy ada tiga taraf
dalam organisasi kepribadian, yaitu taraf global, taraf diferensiasi dan taraf
integrasi. Pada umumnya ketiga taraf itu berlangsung berturut-turut. Di dalam
organisasi bentuk global, tidak ada diferensiasi antara bagian-bagian, segala
sesuatu homogen. Energi terbagi merata ke seluruh sistem, dan sistem itu
berfungsi sebagai suatu kesatuan yang beresponse terhadap perangsang dari luar.
Tingkah laku global demikian itu biasa disebut aktivitas masa.
Di dalam bentuk organisasi yang
berdiferensiasi, ada daerah-daerah yang berbeda dan pilah. Energi tidak terbagi
merata ke seluruh sistem, melainkan terpusat pada bagian-bagian tertentu
daripada sistem itu. Response yang dilakukan adalah spesifik, pengamatan,
ingatan dan sikap. Corak pokok daripada organisasi yang berdiferensiasi adalah
heterogenitas, kepilahan, ketidakterikatan antar bagian-bagian.
Di dalam bentuk organisasi yang berintegrasi, terdapatlah penyatuan
bagian-bagian deskrit itu ke dalam suatu sistem yang saling bersangkut paut, saling berhubungan, saling
tergantung.
A.
Dinamika Kepribadian
Murphy menganggap bahwa
kepribadian itu bersifat dinamis, dan dinamika ini dimungkinkan oleh adanya dan
berfungsinya energi dalam kepribadian itu. Suatu motif adalah taraf tegangan
pada sesuatu jaringan, yang tidak mempunyai awal dan akhir tertentu, tetapi
meningkat dan menurun seiring dengan perubahan-perubahan energi. Tegangan
menunjukkan konsentrasi energi organis pada jaringan tertentu. Apabila
konsentrasi menurun maka taraf tegangan menurun, dan apabila konsentrasi
meningkat tegangan meningkat.
Pada umumnya
penurunan/pengurangan tegangan berarti kepuasan dan peningkatan/penambahan
tegangan berarti ketidakpuasan atau ketidaksenangan. Namun ada juga kejadian di
mana peningkatan tegangan justru membawa kepuasan, misalnya rangsangan seksual,
atau pengalaman waktu mengikuti perlombaan balap mobil adalah contoh-contoh
mengenai hal ini. Murphy mengakui bahwa hal ini masih merupakan problem yang
belum terselesaikan.
Dalam hal dinamika
kepribadian ini Murphy berpendirian holistis. Dia menentang pendapat bahwa
aktivitas-aktivitas yang kompleks adalah hasil daripada pemberian arah baru
bentuk-bentuk energi primitif. Menurut Murphy aktivitas-aktivitas yang kompleks
dihasilkan oleh suatu struktur motif-motif
yang kompleks, bukan sekedar energi-energi sederhana yang mendapat
bentuk penyaluran yang baru. Pendapat ini serasi dengan keyakinan pokoknya
bahwa tiap perkembangan berlangsung maju dari taraf sederhana tak
terdiferensiasi dan bersifat global menuju ke taraf diferensiasi dan berakhir
pada integrasi.
Di dalam perkembangan
individu, maka dinamika ini menjadi bertambah stabil dan tegar, sehingga
individu itu akan mampu melawan tekanan-tekanan lingkungan atau mengharuskan
tekanan-tekanan tersebut berpengaruh terhadapnya dalam cara yang sedikit banyak
telah diatur lebih dahulu. Dengan kata lain makin bertambah umur individu, maka
ia akan mampu melakukan seleksi terhadap pengaruh lingkungannya, maka yang akan
diterimanya dan mana yang harus
ditolaknya. Namun, stabilitas dinamika kepribadian tersebut bukanlah hal yang
tak dapat terganggu.
B.
Perkembangan
Kepribadian
Murphy
merumuskan hipotesis-hipotesis yang cukup tepat namun cukup merangkum mengenai
“bagaimana kepribadian itu berkembang”.
1. Fase-fase
Perkembangan
Menurut
Murphy ada tiga fase perkembangan, yaitu keseluruhan tanpa diferensiasi, fase
diferensiasi, dan fase integratif.
(
a ) Pada fase pertama, yaitu fase keseluruhan tanpa diferensiasi, individu
berbuat terlebih-lebih sebagai keseluruhan terhadap keseluruhan situasi. Hal
demikian ini dapat disaksikan pada bayi.
(
b ) Pada fase kedua, fase diferensiasi, fungsi-fungsi khusus mengalami
diferensiasi dan muncul dari keseluruhan.
(
c ) Pada fase ketiga, yaitu fase integrasi, fungsi-fungsi yang sudah mengalami
diferensiasi itu diintegrasikan dalam suatu unitas yang berkoordinasi dan
terorganisasi.
2.
Hal-hal yang Memungkinkan
Perkembangan Organisme dan Lingkungan
Maslah pengaruh dasar dan ajar, atau bakat
dan lingkungan, atau dikatakan nature dan
nurture di dalam perkembangan telah sejak
lama menjadi bahan pembahasan dan pembantahan para ahli. Seperti diketahui, mengenai
hal ini pada garis besarnya terdapat tiga aliran yaitu nativisme yang
berlawanan dengan empirisme dengan bentuk sistesisnya konvergensi. Di dalam
kenyataanya kebanyakan ahli dewasa ini menerima prinsip konvergensi dengan
tekanan pada faktor bakat atau pada faktor lingkungan. Mengenai hal ini Murphy
mempunyai pandangan yang tidak melawankan bakat dan lingkungan. Dia menentang
pendapat yang melawan bakat dan lingkungan.
3.
Belajar sebagai Bentuk
Perkembangan
Menurut Murphy proses belajar terjadi karena
adanya interaksi antara organisme yang dasarnya bersifat individual dengan
lingkungan khusus tertentu. Ada dua macam proses, yaitu :
a.
Kanalisasi
Kanalisasi
adalah proses yang memberi jalan tersalurnya motif atau konsentrasi energi
dalam tingkah laku. Seperti ahli-ahli lain, Murphy berpendapat bahwa di dalam
individu terdapat pada daerah tertentu yang berfungsi sebagai semacam reservoir
energi.
Kekuatan
sesuatu kalanisasi itu dapat diperhitungkan, dan ini tergantung kepada empat
faktor yaitu :
(
1 ) kekuatan kebutuhan, yaitu konsentrasi dalam jaringan,
(
2 ) intensitas kepuasan, yaitu besarnya perubahan tegangan,
(
3 ) taraf atau fase perkembangan tertentu,
(
4 ) frekuensi kepuasaan.
Murphy
menganggap masa kanak-kanak sebagai masa yang sangat menentukan dalam
perkembangan seseorang. Kanalisasi-kanalisasi yang terjadi pada masa
kanak-kanak tetap berpengaruh untuk masa-masa selanjutnya.
b.
Persyaratan
Kanalisasi
dan persyaratan kedua-duanya adalah hal yang menjelaskan segala pola tingkah
laku yang dipelajari. Apabila seseorang telah belajar mengerjakan sesuatu yang
langsung memberi kepuasaan, maka itu adalah kanalisasi. Jika seseorang telah
mengerjakan sesuatu yang dipandang dari segi kepuasan langsung bersifat netral
atau negatif, akan tetapi yang ternyata merupakan jalan untuk didapatkannya
kepuasaan, maka itu adalah persyaratan. Dari uraian ini nyata bahwa dalam
masalah belajar sebagai bentuk perkembangan Murphy berpendirian hedonistis.
Pandangan yang demikian itu terdapat pada pendapat Thorndike, Freud, dan pengikut-pengikut
aliran individualisme.
4. Sosialisasi
Sebagai Bentuk Perkembangan
Murphy
menganggap bahwa perkembangan itu adalah proses diferensiasi. Dia mengakui pula
pentingnyafaktor sosial-kultural di dalam perkembangan kepribadian. Dia
menganggap faktor sosio-kultural ini memperngaruhi kepribadian dalam empat
macam, yaitu :
a.
Masyarakat mempunyai
suatu rangkaian tanda-tanda (kode) yang menjadi tujuan pensyaratan anak-anak
yang hidup di dalamnya. Misalnya pada
masyarakat Indonesia menerima dan memberikan sesuatu kepada orang lain dengan
tangan kiri dipandang tidak sopan. Maka melalui berbagai pembiasaan masyarakat
memasukkan hal ini kepada anak-anak. Hal ini merupakan proses pensyaratan.
b.
Masyarakat dengan
melalui berbagai lembaga (terutama keluarga) membawa anak-anak untuk
meng-aktualisasikan energi mereka. Menunjukkan mana bentuk kanalisasi yang
diperbolehkan dan mana yang tidak.
c.
Masyarakat dengan
hadiah dan hukuman dapat mengubah dorongan-dorongan impulsif menjadi dorongan
yang lebih dapat diterima oleh masyarakat. Tetapi dorongan-dorongan yang
ditekan tidak hilang, pada suatu kali mungkin muncul lagi.
d.
Masyarakat dapat
mempengaruhi proses-proses perseptual dan kognitif anggota-anggotanya
sedemikian rupa, sehingga mereka akan belajar dan berpikir sesuai dengan
norma-norma masyarakat itu. Dengan demikian mereka cenderung untuk mendapatkan
kesamaan dalam sikap dan perasaan (sampai batas tertentu).
Halo, bolehkah saya bertanya untuk daftar pustaka dari materi ini?
ReplyDelete